Berani Menghampiri Ketakutan
Kalangan Sendiri

Berani Menghampiri Ketakutan

Lori Official Writer
      5564
Show English Version
Ibrani 4: 16

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu115[/kitab]; [kitab]IIPet2[/kitab]; [kitab]Yehez36-37[/kitab]

Mont Saint-Michel adalah sebuah pulau pasang surut yang berjarak sekitar setengah mil dari pantai Normadia, Perancis. Selama berabad-abad, pulau ini menjadi tempat dari sebuah biara yang dikunjungi oleh banyak peziarah rohani.

Sebelum dibangun sebuah jalan perlintasan, pulau itu dikenal luas karena akses menuju ke sana begitu membahayakan, hingga ada sejumlah peziarah yang harus kehilangan nyawa mereka. Pada saat surut, jalan itu dipenuhi pasir pantai, tetapi saat pasang dipenuhi air. Orang pun merasa takut untuk berjalan ke pulau itu.

Orang Israel pada zaman Perjanjian Lama juga merasa takut ketika mereka harus menghadap Allah. Ketika Allah mengirimkan guruh dan kilat di Gunung Sinai, umat itu pun takut untuk mendekat kepada-Nya ([kitab]Kelua19:10-16[/kitab]). Dan ketika Allah mengizinkan umat menghadap kepada-Nya melalui imam besar, ada aturan-aturan tertentu yang harus mereka taati ([kitab]Imama16:1-34[/kitab]). Ketika seseorang tanpa sengaja menyentuh tabut perjanjian, yang melambangkan kekudusan dari hadirat Allah, orang itu akan dihukum mati ([kitab]IISam6:7-8[/kitab]).

Namun oleh kematian dan kebangkitan Yesus, kita sekarang dapat mendekat kepada Allah tanpa rasa takut. Hukuman Allah atas dosa telah digenapi, dan kita pun diundang masuk menghadap Allah untuk menerima rahmat dan menemukan kasih karunia. Lewat doa, kita boleh menghadap Allah dan mencurahkan segala isi hati kita untuk mendapatkan pertolongan dari-Nya.

Yesus telah menjembatani hubungan manusia dengan Allah oleh kematian dan kebangkitan-Nya.

Ikuti Kami