Jalan Hikmat

Amsal 8:11
"Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya."

Hikmat adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dengan tepat. Memang khotbah yang dipenuhi dengan pengetahuan cenderung menarik orang. Ini baik, tapi tujuan kita di dalam Tuhan bukanlah sekedar menarik banyak orang, tetapi supaya mereka saling membangun di dalam rumah Tuhan. Untuk melakukan hal ini, kita memerlukan hikmat.

Pertanyaannya adalah, bagaimana kita memperoleh hikmat? Kita hanya perlu memintanya sebagaimana yang dikatakan Yakobus dalam [kitab]yakob1:5[/kitab]. "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Pengetahuan memenuhi hidup kita, tetapi hikmatlah yang membangunnya. Sama seperti yang dikatakan [kitab]amsal24:3-4[/kitab]. Oleh sebab itu, dalam membina hidup, keluarga, gereja, dan pelayanan kita, pencarian hikmat harus menjadi prioritas. Untuk melakukan hal ini, kita harus mencari kerendahan hati. Allah juga mengatakan bahwa kita harus menjadi seperti anak-anak untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan-Nya, sehingga kita dapat diajar.

Jadi untuk mendapatkan hikmat, kita harus punya sikap rendah hati dan sikap seperti anak-anak, karena dari situlah kita akan belajar. Memang terkadang susah dan kadang harus melawan ego sendiri, namun pada akhirnya hikmat akan Tuhan berikan ketika Anda memintanya.

Untuk apa hikmat? Agar hidup kita ini tidak sia-sia dan melakukan hal-hal tak berguna. Hikmat membuat kita mengerti rencana Tuhan dalam hidup kita dan kita pun dapat mengaplikasikannya sehingga mencapai tujuan hidup.