Bersusah Hati dan Menyesali Diri
Kalangan Sendiri

Bersusah Hati dan Menyesali Diri

Lois Official Writer
      4806

Kejadian 45:5

“Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.”

 

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 16; Wahyu 22; Ayub 8-10

 

Di dalam kehidupan manusia, seringkali ada banyak penyesalan. Entah itu penyesalan mengenai jalan hidup yang kita ambil, karena salah memilih jurusan kuliah, atau bahkan menyesal kenapa dilahirkan. Penyesalan selalu datang terlambat. Setelah apa yang terjadi, barulah kita menyesal, bahkan ada yang sampai mencoba melakukan bunuh diri karena penyesalan yang ada di dirinya. Namun, apalah daya, semuanya sudah tidak seperti semula.  

Penyesalan-penyesalan itu tidak bisa membuat kita melangkah maju. Saudara-saudara Yusuf menyesal akan perbuatan mereka di masa lampau, dimana mereka menjual Yusuf. Ditambah lagi, ketika mereka mengetahui bahwa Yusuf adalah penguasa kedua setelah Firaun di tanah Mesir, hal ini membuat mereka ketakutan apa hukuman yang akan diberikan Yusuf.

Setiap penyesalan yang ada di dalam hati, harus disikapi dengan bijaksana. Jika apa yang kita lakukan, perbuat, ataupun yang terjadi itu membuat hidup kita berantakan, jangan menyesal. Jangan menyerah. Jangan bersusah hati. Ingatlah, Tuhan dapat merancangkan dari hal yang jelek itu menjadi hal terindah di dalam hidup kita.

Jadikan penyesalan yang ada di dalam hati Anda sebagai titik balik dalam memperbaiki diri, memperbaiki hati, dan memperbaiki hidup. Yakinlah, Tuhan tidak akan tinggal diam. Dia mengerti penyesalan yang ada dan Dia melihat setiap hati yang menyesal itu. Dia akan pulihkan dan jadikan segala sesuatunya indah pada waktunya.

 

Jadikan penyesalan sebagai titik balik dalam memperbaiki diri, memperbaiki hati, dan memperbaiki hidup yang kita punya.

Ikuti Kami