Kejadian 39:9b
“Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?”
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 13; Wahyu 19; Ayub 1-2
Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya sebagai budak dan sampailah dia di rumah Potifar. Seperti kita ketahui bersama, di sana dia mendapatkan kasih karunia dari tuannya sehingga dia dipercayakan segala yang ada di sana. Kekuasaannya tidak kalah besarnya dengan kekuasaan tuannya. Segala sesuatu sudah diserahkan kepada Yusuf untuk diawasi.
Namun, ada milik dari tuannya yang tidak diserahkan kepada Yusuf dan Yusuf sangat menyadari hal itu. Dia adalah istri dari tuannya. Jadi, ketika istri Potifar mengajaknya untuk ‘tidur bareng’ Yusuf dengan tegas menolaknya. Sangat menarik apa yang dikatakan Yusuf kepada istri Potifar ini.
“Dengan bantuanku tuanku tidak lagi mengatur apa yang ada di dalam rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau istrinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” Kejadian 39:8-9
Yusuf tidak mengatakan betapa dia akan berbuat dosa kepada tuannya. Dia katakan dengan jelas bahwa bagaimana mungkin dia berbuat dosa kepada Allah, Tuhannya. Hal ini membuktikan betapa Yusuf di dalam hati dan pikirannya, memikirkan tentang apa yang Tuhan larang ataupun yang Tuhan mau.
Dari sini, marilah kita belajar untuk seperti Yusuf. Dia tidak mau berzinah, bukan karena takut ketahuan tuannya, tapi karena dia adalah orang yang berpegang teguh pada kehendak Tuhan. Begitupun kita. Marilah kita melakukan segala sesuatu yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita dan bukannya kehendak kita pribadi.
Yusuf berpegang teguh pada kehendak Tuhan, marilah kita seperti dia yang melakukan segala sesuatu yang Tuhan kehendaki dan bukan kehendak kita pribadi.