Makan Hati
Kalangan Sendiri

Makan Hati

Budhi Marpaung Official Writer
      7917
Imamat 19:17
"Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 36; Kisah Para Rasul 8; Keluaran 21-22

"Makan hati gw... dia didiemin bukannya ngerti, malah ngelunjak," begitulah kata-kata curahan hati salah seorang teman sewaktu smp dulu kepada saya. Ia mengatakan itu karena sudah tidak tahan lagi dengan kejahilan yang dilakukan oleh salah seorang anak di sekolah kami yang memang dikenal suka mengerjai orang lain.

Saya ketika itu hanya mendengar saja sambil melihat raut muka teman saya yang penuh dengan kemarahan. Ia terus mengomel tiada henti sepanjang siang itu. Kata-kata yang tidak patut dikeluarkan kepada sesama manusia pun akhirnya keluar dari mulutnya. Nasihat saya pun kepada dia seperti mental begitu saja, kalah dengan amarah yang sudah lama tertahan. Mengingat peristiwa itu, ada "kengerian" di hati saya melihat begitu luar biasanya efek dari sikap memendam amarah atau kekesalah di dalam hati atau lebih dikenal saat ini dengan istilah makan hati.

Tidak ada orang yang sempurna memang di dunia ini. Apa pun jabatan atau posisi orang itu di mata masyarakat bukan berarti dia sangatlah "malaikat" yang tidak bisa merasakan sakit hati, marah, atau kesal. Bahkan, Allah sangat tahu kapasitas kemampuan kesabaran hati Anda. Oleh karenanya, Dia mencurahkan Roh Kudus untuk memberi Anda kekuatan, penghiburan dan menjaga hati Anda tetap bersih di hadapan-Nya.

Apakah saat ini ada orang-orang yang mengesalkan atau membuat marah diri Anda dan masih Anda simpan di dalam hati? Di dalam kasih, saya mengatakan segera bereskan itu sekarang juga. Bukalah hati Anda kepada Roh Kudus dan minta Dia memberikan Anda kekuatan untuk mengampuni orang yang menyakiti hati Anda. Pandang kebaikan Allah yang rela memberikan nyawa anakNya Yesus Kristus bagi manusia yang sebenarnya tidak pantas untuk diampuni.

Ketika Anda mengambil keputusan untuk memaafkan dan melupakan segala kesalahan orang yang telah menyakiti hati Anda, maka Anda akan menjalani hidup ini tanpa beban. Satu lagi, berkat-berkat di Surga yang telah tersedia akan mengalir tanpa henti sepanjang Anda masih bernafas di dunia ini.

Melepaskan pengampunan adalah sebuah keputusan yang sulit, tetapi itu adalah cara terbaik untuk hidup dalam kebebasan.

Ikuti Kami