Milikilah Perasaan

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 46; Kisah Para Rasul 18; Imamat 1-3

Seorang penulis pernah berkata, "Orang yang kurang berperasaan terhadap orang lain diumpamakan sebagai udara dingin yang bertiup menggantikan udara hangat saat musim dingin. Anda tentu lebih suka melihat kepergiannya daripada kedatangannya." Misalnya seorang pemilik rumah yang memperlakukan seorang loper koran seperti hama. Ia menganggap seolah-olah pemuda itulah yang berada di balik berita buruk syang mendarat di teras rumahnya setiap hari. Terkadang memang ada tindakannya yang menjengkelkan. Mungkin ketidakpuasan sang pemilik rumah memang beralasan. Namun, tidak ramah terhadap orang lain yang lebih lemah atau yang tingkat sosial ekonominya lebih rendah sama sekali tidak dapat dibenarkan.

Dalam Keluaran 22:21, Allah mengatakan kepada bangsa Israel yang hidup di masa itu bahwa mereka harus memperlakukan orang-orang yang tingkat sosialnya lebih rendah, sama seperti mereka memperlakukan diri sendiri. Dia mengingatkan bangsa pilihan-Nya karena mereka pernah menjadi orang asing di negeri orang. Jadi, mereka seharusnya tahu bagaimana rasanya bekerja di bawah orang-orang yang tidak menunjukkan simpati sedikit pun.

Sebagai orang-orang percaya kita memiliki tanggung jawab yang sama terhadap orang-orang yang ekonominya lebih rendah dari kita atau tertindas seperti yang pernah dialami bangsa Israel. Kita bisa saja berkilah dengan mengatakan bahwa jika kita tidak memerhatikan diri sendiri, tak ada seorang pun yang akan memperhatikan kita. Akan tetapi, Allah meminta kita untuk mengasihi sesama. Dia juga mengingatkan bahwa jika kita lupa bagaimana rasanya berada di dasar, berarti kita tidak cocok lagi berada di atas.

Allah menentang orang-orang sombong dan tidak tahu diri.

Related Articles