Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 111; Lukas 23; Hakim-Hakim 9-10
Konspirasi yang diceritakan pada ayat di atas bermula dari keinginan Raja Persia untuk mengangkat Daniel sebagai penguasa seluruh pejabat di Persia. Tentu saja hal ini mengundang iri hati di kalangan pejabat yang lain. Apalagi Daniel bukanlah orang Media asli. Ia orang Yahudi, etnis kelas dua pada waktu itu. Akhirnya, para pejabat yang iri pada Daniel berusaha mencari-cari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya dan akan memberitahukannya pada raja supaya raja membatalkan pengangkatan Daniel menjadi penguasa atas mereka. Malahan kalau bisa Daniel dienyahkan.
Namun, mereka tidak bisa menemukan cacat cela Daniel. Tiada kesalahan, tiada pengkhianatan, tiada kelalaian, tiada pernah mencuri waktu dalam bekerja, tiada pernah menerima suap, dan pekerjaannya tak diragukan kualitasnya. Akhirnya komplotan ini mendapati "kesalahan" Daniel, yaitu ketaatannya beribadah kepada Tuhan dan itu dijadikan sebagai senjata untuk menjatuhkannya. Rencana itu berhasil dan raja pun mau tidak mau memerintahkan Daniel agar dimasukkan ke dalam gua singa. Tapi cerita Daniel di gua singa berakhir dengan pertobatan Raja Persia yang percaya kepada Tuhan. Integritas Daniel di hadapan Tuhan sanggup mengubahkan suatu bangsa.
Bangsa kita sangat membutuhkan orang-orang yang berintegritas tinggi untuk menyelamatkan bangsa ini. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda unggul dalam pekerjaan, jujur, tak bercela, dan setia? Kalau belum, maukah Anda berkomitmen untuk melakukannya sebagai bagian ibadah kepada Tuhan? Kita tidak bisa mengharapkan integritas dari orang lain. Mulailah dari diri kita sendiri dan lihatlah bagaimana integritas hidup kita akan berdampak terhadap orang-orang yang ada di sekeliling kita. Karena pembelaan Allah tidak pernah berakhir bagi orang yang mempertahankan integritasnya untuk melakukan kebenaran.
Walaupun setiap orang melakukan ketidakbenaran, tetap persembahkanlah diri Anda kepada kebenaran sesulit apa pun jalan ke arah itu.