Ayat Renungan: Amsal 15: 1 – “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.”
Komunikasi, seperti sebuah jembatan, menghubungkan kita dengan orang lain. Namun, jembatan ini seringkali retak karena perkataan yang kasar, sikap defensif, atau kesalahpahaman.
Namun, Firman Tuhan memberikan kita petunjuk untuk menghadapi situasi seperti ini dengan cara yang lebih baik. Seperti tertulis dalam Amsal 15:1, "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah." Jadi saat kita berkomunikasi, kita bisa saja membangun atau menghancurkan hubungan dengan orang lan.
Hari ini, Firman Tuhan mengingatkan kita akan pentingnya membangun komunikasi yang baik. Jika tahun lalu, kita gagal dalam beberapa hal saat berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita, maka tahun ini mari kita evaluasi Kembali cara berkomunikasi kita.
Jika kita mengekspektasikan tahun ini akan jauh lebih baik, mungkin kita perlu memulainya dengan mengubah cara kita berkomunikasi; dari yang dulunya ketus menjadi lebih tenang, yang dulunya kasar jadi lebih lembut atau yang dulunya defensif sekarang lebih mau mendengar.
Mengubah kebiasaan komunikasi itu seperti menanam benih. Dibutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi untuk melihat hasilnya. Galatia 5:22-23 memberikan kita buah-buah Roh yang dapat membantu kita dalam berkomunikasi: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Mari kita mulai hari ini. Dengan berdoa, merenungkan Firman Tuhan, dan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan kita, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar kita.