Selamat pagi saudara. Pagi ini kita akan kembali belajar sepanjang minggu ini tentang topik menduduki Tanah Perjanjian.
Ayat Renungan: Nehemia 9: 15 – “Telah Kauberikan kepada mereka roti dari langit untuk menghilangkan lapar dan air Kaukeluarkan bagi mereka dari gunung batu untuk melepaskan dahaga. Pula Engkau menyuruh mereka memasuki dan menduduki negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kaujanjikan memberikannya kepada mereka.”
Apa maksud dari menduduki Tanah Perjanjian? Kita bisa membaca dari kitab Nehemi 9: 15, bahwa kita diberi kendali untuk menguasai setiap tanah yang kita pijak dan menempati setiap tempat yang Tuhan sudah janjikan.
Kita juga bisa menemukan janji yang sama di dalam kitab Yosua, dimana Tuhan berfirman “Setiap tempat yang engkau pijak Aku berikan kepadamu.” (Yosua 1: 3) Jadi artinya Tuhan sudah menetapkan kita sebagai pemilik.
Saudara, sama seperti seorang anak yang sudah memiliki akte kelahiran dan dia sudah terdaftar di dalam kartu keluarga, maka dia memiliki hak sebagai ahli waris dari kepemilikan orangtuanya. Sama halnya dengan kita, sebagai anak-anak Allah yang empu langit dan bumi, semua yang ada di dunia ini seharusnya adalah milik kita.
Namun untuk kita punya karakter seorang pemilik, kita perlu mengetahui jati diri kita di dalam Tuhan. Seorang pemilik, dia akan percaya diri dan betul-betul menghidupi identitasnya. Bapa kita di surga juga mau supaya kita berkuasa atas setiap Tanah Perjanjian yang sudah diberikan Tuhan kepada kita.
Untuk kita bisa berkuasa dan mengambilalih apa yang sudah ditetapkan sebagai hak milik kita, kita perlu melakukan 4 hal ini:
Pertama, punya kepercayaan diri atas identitas kita sebagai pemilik.
Kedua, bertindak di dalam doa. Setiap wilayah dimanapun kita berada, perlu kita rebut dari apapun yang tidak menunjukkan kehendak Tuhan. Mulai deklarasikan melalui doa-doa kita dan rebutlah wilayah, orang maupun pemerintahannya dengan kuasa Tuhan.
Dengan melakukan hal ini, kita sedang menyatu dengan Allah dan sepakat dengan surga. Identitas yang kita pakai sebagai anak-anak Allah memiliki kuasa untuk mengubahkan dan merebut apa yang seharusnya menjadi bagian dari kerajaan Allah.
Momen Refleksi:
1. Kapan terakhir kali Anda bertindak merebut wilayah, orang-orang maupun pemerintahan di sekitar Anda?
2. Hari ini ambil waktu untuk berdoa dengan mendeklarasikan Firman Tuhan atas apapun yang sedang terjadi di sekitar Anda.
© Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN