Saling Membangun Dalam Kasih

Ayat Renungan: 

Roma 14: 19, “Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.”

 

Untuk membangun sebuah rumah, kita membutuhkan banyak batu untuk kita pakai sebagai bahan yang membentuk bangunannya. Dalam renungan pagi ini kata “saling membangun” sama halnya dengan fungsi setiap batu yang kita butuhkan untuk membangun sebuah rumah yang kokoh. Dalam Roma 14: 19 dikatakan, “Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.” 

Setiap kita ibarat batu hidup yang berfungsi untuk membangun sebuah rumah rohani yang kokoh. Inilah yang disampaikan Petrus dalam 1 Petrus 2: 5, “biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani…” Sebagai bagian dari warga kerajaan Allah, kita semua terlibat dalam proyek pembangunan yang besar dan fenomenal. Tuhan sendiri adalah sang arsitek dan ahli bangunannya, sementara kita adalah proyek pembangunan Tuhan (1 Korintus 3: 9).

Untuk membangun rumah rohani yang kuat, kita tidak hanya mengandalkan diri kita sendiri atau kemampuan kita. Tetapi kita membutuhkan kasih Tuhan, yang mampu mempersatukan dan mengikat (Efesus 4: 16). Kasih memampukan kita untuk menerima perbedaan yang ada diantara orang percaya, di tengah gereja maupun komunitas Kristen. 

Gereja adalah proyek konstruksi, bukan tim penghancur. Di dalam Yohanes 2: 19, Tuhan Yesus dengan jelas menyampaikan hal yang akan terjadi jika orang-orang berusaha menghancurkan pekerjaan Tuhan, bahwa Tuhan sendiri yang akan kembali membangunnya. 

Pekerjaan pembangunan Allah tidak akan pernah bisa berhenti. Karena proyek ini adalah milik Tuhan, sehingga tak peduli siapapun yang mencoba menghentikannya atau menghancurkannya Dia akan terus membangun. Jadi jika kita mau terlibat di dalam proyek besar ilahi ini, kita harus memastikan jika kita mengerjakannya dengan kasih-Nya. 

 

Action: Salah satu cara paling sederhana untuk saling membangun adalah dengan mengasihi orang lain. Mulai dengan tindakan sederhana seperti memberi perhatian, memberikan semangat dan saling mendukung.

Ayat Hafalan: Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”

Related Articles