Yakobus 1:19-21
“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.”
Bacaan setahun : Amsal 26; Filipi 3; 2 Tawarikh 10-11
Dalam suatu ibadah KKR ada begitu banyak orang yang hadir. Mereka datang jauh dari berbagai tempat. Beberapa diantaranya juga berharap ada mujizat yang akan terjadi lewat KKR tersebut. Pemulihan hubungan orang tua dan anak, hubungan suami dan istri, sakit penyakit, ekonomi dan masih banyak lagi mujizat yang diharapkan terjadi. Ditambah lagi munculnya images sang pengkhotbah adalah seorang hamba Tuhan yang cukup tenar, memang selalu berhasil mengumpulkan masa dan mampu melakukan mujizat.
Bukanlah ini menjadi salah, jika mujizat dan ketenaran pengkhotbah menjadi tujuan setiap orang untuk menghadiri ibadah ini. Bukankah Allah yang sama yang melakukan mujizat dulu, sekarang, dan selamanya juga.
Poin penting yang harus diingat adalah dalam setiap ibadah, firman Tuhan yang berasal dari Allah akan membawa kita keluar dari setiap masalah. Ingatlah untuk cepat mendengar firman Tuhan yang harus dilakukan. (Yak. 1:19)
Apakah berhenti sampai disitu? Tidak! Didalam cepat mendengar firman Tuhan, selidiki setiap firman dengan pertolongan dari Allah. Mintalah agar kita mampu menjadi pelaku firman. Dan jangan pernah “alergi” dengan teguran keras dari setiap firman yang kita dengar – “Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu”. Gal. 4:16
Saat kita benar-benar merasakan hubungan yang intim dengan Allah melalui setiap firman yang didengar, maka Roh Kudus sendirilah yang akan mengingatkan kita untuk lambat berkata-kata. Akan selalu ada alarm dalam hati yang mengingatkan kita untuk terus bersabar disaat kita akan mengeluarkan emosi kita. Sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah (Yak.1:20).
Mulailah hari ini dengan cepat mendengar firman Tuhan dan cepat memberitakan Kabar Baik bagi setiap orang di sekitar kita. Ambillah komitmen untuk menjadi penuai diakhir zaman. Sebab tuaian banyak namun pekerja hanya sedikit.