Roma 15: 1-2
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 56; Kisah Para Rasul 28; Imamat 22-23
Dalam pertumbuhan saya, saya tidak mengenal apa itu cinta. Sejujurnya, saya bahkan tidak tahu apa itu cinta. Saya tidak memiliki orang tua atau orang lain dalam hidup saya yang mengatakan bahwa mereka mencintai saya. Sungguh, cinta adalah sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan.
Ketika saya tumbuh, saya menghubungkan cinta dengan pria dan hubungan. Saya belajar bahwa “cinta” datang dengan berkencan, tapi tidak terlalu penting. Satu-satunya momen saat saya mengetahui bahwa saya dicintai adalah ketika seseorang menginginkan sesuatu.
Lalu, tibalah hari dimana saya bertemu dengan pencipta saya, Yesus Kristus. Saat itulah saya belajar apa itu cinta yang sebenarnya. Saya tidak pernah membayangkan bahwa cinta bisa menjadi hal yang hebat dan meski hanya satu pribadi saja memiliki begitu banyak cinta untuk saya.
Apakah Anda tahu? Tumbuh besar tanpa diberitahu bahwa saya dicintai dan kemudian ditinggalkan oleh orang tua saya pada usia 13 tahun membuat saya merasa tidak dicintai. Tetapi itu semua tidak benar karena Yesus mengasihi saya dan Dia mati di kayu salib untuk saya.
Butuh beberapa waktu bagi saya untuk mencintai orang lain, tetapi ketika saya melakukannya, hal itu menjadi bagian hidup yang luar biasa. Sejak saat itu, saya belajar bagaimana mencintai tanpa pamrih, dan terkadang itu tidak mudah. Saya menempatkan keinginan dan kehendak saya terakhir dan menempatkan orang lain lebih dulu.
Cinta tanpa pamrih terkadang butuh melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak Anda sukai, tetapi Anda melakukannya untuk menjangkau orang lain demi kemuliaan Tuhan!
Ketika Anda mencintai tanpa pamrih, Anda akan mengalami cinta dengan cara yang tidak ada duanya. Apakah Anda akan mencintai dengan cara yang tepat?
Apakah Anda menempatkan kebutuhan orang lain di atas keinginan dan kehendak Anda? Jika tidak, pertimbangkan apa yang dapat Anda korbankan untuk membantu orang lain. Cintai mereka dengan cinta tanpa pamrih.
Terimakasih Tuhan, karena Engkau telah mencintai kami tanpa pamrih. Engkau menyediakan setiap kebutuhan kami dengan cara yang hanya Engkau yang dapat Tuhan. Bantulah kami untuk memuji-Mu dan bersyukur untuk itu dan pada waktunya, ajar kami menempatkan kebutuhan orang lain di atas keinginan dan kehendak kami. Ajari kami bagaimana menjadi contoh cinta tanpa pamrih. Dalam Nama Yesus, Amin.
Hak cipta oleh Savannah Parvu, disadur dari crosswalk.com.