Efesus 5: 2
dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 41; Kisah Para Rasul 13; Keluaran 31-32
Pernahkah Anda merasa jika cinta Anda semakin memudar kepada seseorang saat berada dalam masa-masa yang penuh tekanan? Saat itulah kita perlu mengingat bahwa cinta adalah sebuah keputusan, bukan perasaan dan mencintai merupakan pilihan.
Di Matius 24: 12-13, Yesus memberitahu kita untuk bertekun dalam kasih saat melalui masa-masa sulit.
“Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
Sebagai orang percaya, tujuan kita adalah supaya melihat injil diberitakan ke setiap bangsa dan motivasi kita untuk melakukannya adalah kasih atau cinta. Jadi kenapa kasih bisa menjadi dingin? Selama masa-masa sulit dan penuh tantangan, kita cenderung berhenti mencintai.
Tapi Alkitab berkata, bahwa justru saat itulah Tuhan mau kita mengklaim seluruh bangsa menjadi milik pusaka Tuhan melalui tugas pelayanan kita membagikan kasih-Nya lewat kata-kata dan perbuatan kita.
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6: 9)
Baca Juga:
Dikasihi Yesus Untuk Mengasihi Orang Lain
Cinta yang Sempurna Tak Sama Seperti Dongeng
Kita tidak mau kan kehilangan tuaian besar karena kita menjadi lelah?
Jadi bagaimana kita bisa memiliki cinta yang terus bertahan? Cinta yang bertahan hanya datang dari Tuhan, yaitu kasih itu sendiri (1 Yohanes 4: 8).
Singkirkan pikiran yang salah supaya Anda tidak bereaksi berdasarkan cara berpikir Anda yang lama, bisa karena Anda takut, kesepian atau kekurangan. Tidak ada batasan untuk kasih, anugerah dan ketentuan-Nya.
Jika Anda merasa ditolak atau dipenuhi rasa cemas, tawan setiap pikiran itu dan taruh di bawah kuasa Kristus.
Cinta bukan hanya sekadar atribut dari Tuhan, tetapi cinta adalah hal yang paling esensi bagi Tuhan dan Dia menaruhnya atas kita masing-masing.
Kasih-Nya tidak terbatas, tidak lekang oleh waktu dan tidak pernah berubah. Kasih-Nya besar, mencakup semua orang di sepanjang masa, bahkan orang-orang yang mungkin Anda benci. Dia mati bagi mereka.
“…dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.” (Efesus 5: 2)
Jika kita mengingat hal itu setiap hari, kasih Kristus akan memberi kita kekuatan untuk melakukan hal-hal yang mustahil sekalipun, hati kita tidak akan pernah menjadi dingin atau lelah, dan kita akan melihat Injil menyebar ke seluruh dunia.
Tuhan Yesus memberkati Anda.
Hak cipta Gordon Robertson, renungan harian dari CBN
Di bulan kasih sayang ini, apakah Anda rindu untuk lebih mengasihi sesama saudara kita di luar sana?
Yuk berbagi kasih bersama generasi di bangsa ini lewat pelayanan media kami. Anda bisa hubungi kami lewat link di bawah.