1 Tesalonika 5: 19
Janganlah padamkan Roh…
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 127; Yohanes 4; Yeremia 30-31
Setelah lulus SMA tahun 1904, William Bordon terpanggil untuk menjadi missionaris. Di titik yang berbeda dalam hidup Bordon yang singkat, dia menulis di balik Alkitab-nya, “Tidak ada cadangan, tidak ada retret, tidak ada penyesalan".
Meskipun dia berasal dari latar belakang keluarga yang sangat kaya, dia tidak terikat dengan kekayaan. Di awal hidupnya, salah satu temannya menyatakan bahwa dia hanya buang-buang waktu menjadi misionaris, tetapi dia menulis di balik Alkitabnya: TANPA CADANGAN.
Setelah menamatkan sekolah dari Yale, dia ditawari posisi yang sangat menjanjikan, tetapi dia menulis ‘TIDAK ADA RETRET’.
Dia terpanggil menjadi missionaris kepada komunitas Muslim di China. Setelah menyelesaikan studi pascasarjana di Princeton Seminary, dia berangkat ke Mesir untuk belajar bahasa Arab sebelum tiba di China. Di Mesir, dia mendapat kabar bahwa dirinya mengidap meningitis sumsum belakang dan hanya dalam waktu sebulan dia meninggal dunia di usia 25 tahun.
Namun sebelum meninggal, William sempat menulis kalimat terakhir di bawah dua baris kalimat sebelumnya yang ia tulis di belakang Alkitab-nya: TANPA PENYESALAN.
Apakah William Borden yang meninggal di usia muda itu membuang-buang waktunya? Sama sekali tidak. Ribuan orang membaca kisahnya dan tergerak untuk memenuhi panggilannya menjadi missionaris. Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan pekerjaan kita.
Hal ini banyak terjadi kepada orang Kristen. Kita sering kali menghadapi hal-hal yang tidak kita harapkan dan bahkan kita mendapati kegagalan di pertengahan jalan. Ada banyak sekali kekecewaan yang tidak bisa kita pahami, tetapi Tuhan memakainya untuk kebaikan.
Baca Juga:
Investasi di Luar Kekekalan Hanyalah Tragedi Hidup yang Sia-sia
Bagaimana Cara Tuhan Memberitahu Kita Tentang Apa yang Harus Dilakukan?
Tuhan kita merancang segala sesuatunya. Dia membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang tepat sesuai dengan masa lalu, masa kini dan masa depan semua orang.
Manusia itu terbatas. Kita bahkan masih suka lupa dengan masa lalu, hanya menyadari apa yang terjadi saat ini dan tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Tetapi Tuhan tahu hal-hal terbesar yang akan terjadi di masa depan. Dia mendahulukan prioritas untuk tujuan kekekalan. Dia selalu tahu yang terbaik atas hidup kita.
Lamanya kita hidup dan banyaknya pengalaman pelayanan kita tidak menjamin kita berkenan di mata Tuhan. Yohanes Pembaptis sendiri sempat terjebak dengan pengalamannya dan meragukan ke-Tuhan-an Yesus.
“Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?”” (Matius 11: 2-3)
Yesus sendiri menyampaikan tentang nubuatan Yohanes sebagai pembuka jalan bagi Mesias yang dinantikan.
Hari ini, apakah Anda percaya bahwa waktu hidup Anda di dunia akan diperhitungkan oleh Tuhan? Dia selalu tahu yang terbaik atas hidup kita.
Hak cipta Ken Barnes, digunakan dengan izin CBN.
Anda diberkati dengan renungan harian kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini.
Yuk bergabung jadi mitra Jawaban.com hari ini.