Terima Kasih Tuhan Buat Kebaikan-Mu
Kalangan Sendiri

Terima Kasih Tuhan Buat Kebaikan-Mu

Budhi Marpaung Official Writer
      5474

Mazmur 13:6b

Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu22[/kitab]; [kitab]matiu22[/kitab]; [kitab]iitaw27-28[/kitab]

Kutu! Mereka pernah tinggal di rumah kami sebelumnya, dan meskipun ada anjing sementara, kami menyimpulkan bahwa suami saya lah yang membawa mereka pulang dari perjalanan berkemahnya yang baru. Dia dikerumuni; anjing itu tidak.

Jadi, saya membuka sprei dari tempat tidur, membedaki rumah dengan boraks, dan menyemprotkan anjing dengan cuka ringan dan air bersih. Tiga tempat tidur belum dibuat, tetapi kami bisa mengurus semua itu setelah pertemuan keluarga. Akan ada banyak waktu ketika kami kembali dengan beberapa cucu yang menginap sehingga kami bisa memilih blueberry keesokan harinya.

Rencananya sederhana saja. Saya akan membuat tempat tidur. Paul berjalan-jalan dengan anjing kami. Waktu tidur akan lebih lambat dari biasanya, tetapi itu tidak jadi alasan.

Lalu tiba-tiba rencana berubah.

"Kita punya masalah," kata Paul saat kembali dari kegiatan jalan-jalan. Anjing itu telah melompat ke semak-semak dan mendapat semprotan dari sigung (skunk spray)

Rencana baru berarti anjing itu belum bisa masuk ke dalam rumah. Paul menuju ke toko untuk membeli jus tomat. Saya masih harus menyelesaikan pembuatan ranjang, jadi saya merekrut dua cucu tertua. "Kalian berdua perhatikan anjing itu, tetapi jangan sentuh dia."

Mereka duduk di ayunan yang ada di teras. Cahaya hanya dari bintang dan lampu jalan di sudut jalan.

Saya mengumpulkan handuk tua, baskom air sabun, dan ember untuk jus tomat. Saat saya selesai tidur, Paul pun kembali.

Cucu yang lebih muda berada di lantai atas bermain video game. Paul dan yang lebih tua ada di luar mencuci anjing kami.

Saya berdiri di dekat jendela. Tertawa muncul dari jalan masuk rumah kami. Sepertinya tidak ada yang benar hari itu, tetapi pada akhirnya semua berjalan dengan semestinya. Rasa damai dan syukur mengalir di dalam diri saya.

Saya teringat pada suatu hari lain yang tidak berjalan dengan benar: kami berada di pesta piknik gereja kami dan makan malamnya terasa indah, dan salah satu cucu tersebut meyakinkan Kakek Paul (suami saya) untuk berjalan maju, mundur, dan menyamping.

"Ingat saat Kakek muntah di taman?" (Saya telah memberi tahu mereka bahwa mereka akan selalu ingat hari itu.) "Kamu juga akan selalu ingat hari ini juga."

Setelah anjing itu dikeringkan dan duduk, satu-satunya cucu perempuan di keluarga kami berada di lorong di antara seprai merah muda dengan sebuah buku dan sebuah lampu. Sudah tenang sepertinya di sana.

Belakangan terasa sepi di lantai atas. Namun hanya setelah pertandingan usai, suara-suara anak-anak sedang berargumen mengenai siapa yang memonopoli selimut, dan bisik-bisik petualangan dan kenangan pun kembali terdengar.

Keesokan harinya kami memilih 22 pon blueberry! Butuh dua kendaraan untuk membawa semua cucu dan kami.

Kami berhenti untuk membeli es krim setelah menyelesaikan pekerjaan dan Kakek bermain dengan mereka di taman bermain. Dia tidak muntah kali ini. Namun, momen itu mungkin akan kami selalu ingat juga.

 

Nancy E. Head – Penulis Kontributor

 

Kamu Tidak Akan Pernah Tahu Apa yang Terjadi Pada Hari Ini, Tetapi Percayalah Kamu Pasti Alami Kebaikan Tuhan.

Ikuti Kami