Lukas 8: 15
Orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah
Bacaan Alkitab
Setahun: [kitab]Amsal31[/kitab]; [kitab]Kolos4[/kitab]; [kitab]IRaja15-16[/kitab]
Jim, seorang
anggota baru di pusat rehabilitasi narkoba diberi tugas untuk menanam benih
buncis rambat. Karena belum berpengalaman menanam sayuran, dia cepat bosan saat harus menunggu tanaman itu tumbuh.
Setelah
berminggu-minggu tidak tampak hasil apa pun, akhirnya Jim melihat tanda-tanda
pertumbuhan. Sebelumnya, ia telah menancapkan sebuah tiang sebagai tempat
tumbuhan itu merambat. Suatu hari Jim dengan girang berlari ke dapur, membawa buncis
segar untuk makan malam. “Wow! Semuanya ini berasal dari benih-benih yang kecil!” serunya. “Aku sungguh belajar banyak!”
Usut punya usut,
ternyata Jim tidak hanya belajar tentang bagaimana tanaman itu bertumbuh. Lebih
dari itu ia memperoleh cara pandang yang baru: Jika kita bersedia mendengarkan firman Allah dan melakukan apa yang
benar untuk alasan yang benar, maka dalam waktu yang tepat hidup kita akan berbuah.
Dalam Lukas 8,
Yesus menggunakan perumpamaan untuk mengajarkan bahwa benih firman Allah akan
menghasilkan tuaian jika ditanam di tanah yang baik. Namun sebuah benih hanya akan memberi hasil jika tanah tempat ia ditaruh mau menerimanya.
Orang yang
membuka hatinya akan mendengarkan firman Allah, menaatinya, dan menghasilkan
buah. Sedangkan orang yang menutup hatinya akan mudah dijerat oleh kejahatan,
karena ia tidak mengizinkan benih firman Allah berakar dalam hatinya, sehingga hidupnya penuh kecemasan dan godaan.
Firman Tuhan berkata mereka yang mendengar firman tetapi hanya menempatkannya di
dalam hati, maka ia tidak akan pernah memberi buah. Firman Allah adalah benih
yang baik dan sewajarnya patut ditanam di tanah yang subur dan baik, yaitu hati Anda. Hari ini mari periksa kembali apakah hati Anda adalah tanah yang baik?
Firman Tuhan yang ditanam di dalam hati
yang baik, akan menghasilkan buah yang lebat