Ratapan 3: 22-23
Tak berkesudahan
kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal16[/kitab]; [kitab]Galat5[/kitab]; [kitab]IITaw4-5[/kitab]
Dari ayat firman
di atas kita bisa memahami dengan mudah bahwa tanpa belas kasihan Allah, kita
akan tamat! Karena amarah Allah bisa saja berubah menjadi badai dan berkat-Nya menjadi seperti gelombang laut yang tenang.
Allah begitu
mengasihi kita, tetapi begitu mendukakan-Nya ketika kita melanggar kehendak-Nya.
Rasa sakit tidak hanya melukai bagian luar, tetapi juga menembus sampai ke
kedalaman hati-Nya. Apakah Anda ingat terakhir kali ketika orang yang Anda
cintai melukai perasaan Anda? Jika Anda seperti saya, Anda pasti sangat kecewa atas
ketidakpedulian mereka pada perasaan Anda. Kita semua mungkin sudah melewati masa
itu. Saat kemarahan masih memenuhi hati Anda, Anda dipaksa harus bersedia menerima permohonan maaf dari orang yang sudah melukai Anda.
Bayangkan ketika
Allah berada di posisi yang sama, kita pasti akan lebih mudah memahami isi hati
Bapa. Ya, Dia ingin mencurahkan rahmat-Nya atas hidup kita untuk mendapatkan
kembali kesempatan lain bahkan setelah kita melepaskannya. Hal ini ditulis dalam
1 Yohanes 1: 9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Secara pribadi saya
sangat suka menikmati pantai dan suara debur ombak lautan. Setiap kali saya meluangkan
waktu melakukan hal itu, saya selalu merasa dibaharuai dan segar kembali. Laut
dapat menjadi tempat yang berbahaya, tapi laut juga mirip seperti karakter
Penciptanya. Segala sesuatu yang ada di bumi ini menjadi gambaran dari karakter
dan karya Allah. Namun bagi saya, laut adalah perwakilan terbesar dari seluruh karya
ciptaan-Nya. Sama seperti saat bersama Allah, laut juga menjadi sumber kehidupan, kekuatan dan ketenangan.
Gelombang laut juga
demikian. Setiap gelombang yang menghampiri tepian pantai akan menyapu sebagian
pasir pantai dan membawanya ke tempat lain. Akibatnya, gelombang, pasir dan pantai
akan selalu berubah. Tuhan juga bertindak demikian atas dosa kita. Dia menyapu
dan membersihkan dosa kita dengan gelombang rahmat-Nya dan membuang jauh dosa kita.
Setiap hari,
Tuhan ingin kita benar-benar mengalami gelombang rahmat-Nya dan senantiasa bersyukur kepada atas kasih setia-Nya untuk selama-lamanya (1 Tawarikh 16: 34). -
Tanpa kasih setia Tuhan kita tidak akan pernah
dibenarkan oleh karena pelanggaran kita