Amsal 20: 24
Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu76[/kitab]; [kitab]0Roma4[/kitab]; [kitab]Bilan35-36[/kitab]
Batu kerikil pantai mungkin agak sedikit penuh teka teki. Alih-alih terasa lembut seperti pasir, benda pantai ini justru lebih berbentuk batu-batu kecil dan kasar. Sebagian dari kita pasti salah paham dengan istilah ‘batu kerikil’ karena benda ini benar-benar keras dan tajam. Sama sekali tidak selembut pasir pantai yang hangat dan lembut. Jadi, bagaimana caranya kita bisa berjalan di atas batu kerikil?
Saat kita melangkah dengan cara yang salah, kita pastinya akan merasa kesakitan. Batu-batu halus dan runcing itu akan melukai telapak kaki kita. Agar kita tidak terlalu merasakan sakitnya, kita hanya perlu bergerak pelan-pelan, selangkah demi selangkah. Dengan cara ini, bahkan dengan kaki telanjang, kita tidak akan merasakan sakit sama sekali.
Dalam hidup, kita juga patut mengantisipasi masalah-masalah hidup kita dengan cara yang sama. Kita mungkin takut dengan evaluasi kerja, laporan, hasil tes kesehatan. Kita juga menunda penyelesaian masalah dengan orang yang kita cintai; kita berlari untuk menghindari masalah. Namun daftar-daftar masalah itu terus bertambah.
Kita takut menghadapi masalah karena kita sudah terlebih dahulu menggambarkan hal buruk dan mengerikan yang mungkin terjadi. Kita dilumpuhkan oleh pola pikir kita yang salah, dimana kita seolah-olah bisa meramal apa yang akan terjadi esok dan seterusnya. Meskipun ramalan atau pemikiran itu sesungguhnya tidak nyata atau bahkan tidak pernah terjadi.
Alkitab mencatat bahwa langkah-langkah kita diatur oleh Tuhan. Dan jika demikian, maka kita hanya perlu percaya kepada-Nya. Kita mungkin telah menyadari betapa banyak waktu yang sudah kita sia-siakan dengan mempercayai pola pikir yang salah itu. Padahal kita hanya perlu berdoa meminta hikmat kepada Tuhan untuk diberi keberanian dan kemampuan dalam menghadapi setiap masalah dalam hidup kita.
Kita bisa menjinakkan pikiran negatif kita dengan mulai berdoa: “Aku benar-benar sedang bermasalah. Maafkan aku. Apa yang bisa aku lakukan untuk keluar dari situasi ini?” Berdoalah untuk ketenangan hati dan pikiran Anda. Minta Tuhan menenangkan kecemasan Anda. Minta hikmat dan kebijaksanaan Tuhan tercurah atas Anda. Dan setelah Anda benar-benar mengerti apa yang terjadi, saatnya untuk melepaskan sepatu Anda dan berjalan melewati batu kerikil itu bersama Tuhan. Karena itulah satu-satu-Nya cara untuk menyelesaikan masalah hidup Anda.