Bukan Menyimpang dari Hikmat
Kalangan Sendiri

Bukan Menyimpang dari Hikmat

Theresia Karo Karo Official Writer
      5646
1 Raja-raja 3:9

"Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 19; Matius 19; Kejadian 37-38

Jika Allah mau memberikan semua keinginan kita, maka apa yang akan kita minta? Ketika Salomo diberi pilihan tersebut, ia meminta hikmat untuk dapat membedakan baik dan jahat agar dapat memimpin umat Allah dengan baik (1 Raja-raja 3:9).

"Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian," firman Allah kepada Salomo, "Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu." Tuhan bahkan berjanji untuk memberinya "kekayaan maupun kemuliaan" (1 Raja-raja 3:11-13). Sampai hari ini Salomo dikenang karena hikmat besar yang Allah karuniakan kepadanya.

Salomo mengawali pemerintahannya dengan mengabdi pada hikmat Allah dan memiliki ambisi mendalam untuk membangun Bait Allah yang sangat indah demi memuliakan Allah. Namun, sesuatu terjadi dalam perjalanan hidupnya. Hasrat untuk hidup dengan hikmat Allah digantikan oleh daya tarik kekayaan dan kedudukan yang telah Allah berikan kepadanya. Pernikahannya dengan perempuan asing yang menyembah berhala akhirnya menguasai dirinya hingga akhirnya bangsanya juga menuju penyembahan berhala.

Dari kisah Salomo, kita jelas bisa mengambil pelajaran bahwa mengasihi Kristus dan hikmat-Nya harus senantiasa menjadi tujuan utama bagi kita di sepanjang hidup ini. Saat kita berkomitmen serta setia pada kekayaan hikmat Allah, maka Dia pula yang akan memampukan kita menghindari penyimpangan.

Mari menjaga hati dan taati suara-Nya, agar selaras dengan hikmat Allah. Inilah cara menyelesaikan kehidupan ini dengan baik. (Sabda.org)

Periksalah hati Anda setiap hari, agar tidak menyimpang dari hikmat Allah.

 

 

Ikuti Kami