Yakobus 1: 4
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu40[/kitab]; [kitab]ITimo4[/kitab]; [kitab]Yesay33-34[/kitab]
Apakah Anda pernah komplain kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan, Engkau sudah membuang-buang waktu ku!” Ya, puncak kehidupan yang penuh dengan rasa frustrasi adalah ketika jadwal Tuhan tidak sesuai dengan jadwal yang kita susun sendiri. Kadang kala Anda tidak lagi mampu untuk bersabar kepada Tuhan dan bahkan diri sendiri. Anda mungkin diserang frustrasi ketika kemajuan hidup tampaknya jalan di tempat. Ya, begitu-begitu saja!
Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah berlambat-lambat ataupun terlalu terburu-buru. Dia selalu tepat waktu! Dia akan selalu mempersiapkan hidup Anda untuk ambil bagian dalam tujuan kekekalan.
Alkitab mencatat kisah-kisah bagaimana Allah menggunakan proses yang panjang untuk mengembangkan karakter, terutama membentuk seseorang menjadi pemimpin. Tuhan menggunakan waktu selama 80 tahun untuk mempersiapkan Musa, termasuk 40 tahun di padang gurun. Lalu selama 14.600 hari Musa terus menunggu dan bertanya-tanya, “Apakah sudah waktunya? Tetapi Tuhan terus berkata, “Belum”.
Hal ini sangat bertentangan dengan judul buku populer, ‘Easy Steps to Maturity (Langkah Mudah menjadi Dewasa)’ atau ‘Secrets of Instant Sainthood (Rahasia Praktis menjadi Suci)’. Ketika Tuhan hendak membuat pohon oak raksasa, Ia membutuhkan waktu selama ratusan tahun, tetapi ketika Ia ingin membuat jamur, Dia melakukannya hanya dalam semalam saja.
Jiwa yang besar tumbuh dari perjuangan melawan badai dan musim penderitaan. Bersabar dalam proses! Dalam kitab Yakobus 1: 4 dituliskan, “Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun”.
Ingatlah bukan seberapa jauh Anda sudah sampai, tetapi seberapa jauh Anda telah pergi. Bukan soal ingin jadi apa Anda dan dimana Anda dulu. Tetapi saat rencana Anda tampaknya berbeda dengan apa yang Anda jalani, itu berarti bahwa ‘Tuhan belum selesai bekerja dalam hidup Anda’. Tuhan ingin Anda terus bergerak maju.
Kita ibarat siput, berjalan pelan dan gigih mencapai tujuan kekekalan yang telah disediakan oleh Tuhan