Mencintai Meski Terluka
Kalangan Sendiri

Mencintai Meski Terluka

Lori Official Writer
      12161
Yohanes 15: 12
"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu."

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 26; Matius 26; 2 Raja-Raja 15-16

“Kadang kala cinta itu menyakitkan! Mungkin jika kita tidak mencintai mereka begitu dalam, tak akan sesulit itu” Demikian sepenggal kalimat yang diungkapkan para Ibu dan Ayah kepada anak-anak mereka saat melalui masa remaja”.

Meskipun cinta membawa luka dan kesedihan, hidup takkan berarti tanpanya. Dalam bukunya yang berjudul ‘The Four Loves’, C. S. Lewis menuliskan: “Mencintai dengan sepenuhnya berarti rela terluka. Cintailah sesuatu dan hati Anda akan diperas dan mungkin akan rusak.  Bila Anda ingin memastikan tetap menjaganya utuh, Anda tidak perlu memberikan hati Anda kepada apapun, bahkan kepada seekor binatang. Bungkus itu rapat-rapat dengan hobi dan kemewahan kecil; hindari segala ikatan; kunci dengan aman dalam peti mati atau peti keegoisan Anda..Satu-satunya tempat di luar surga dimana Anda dapat benar-benar aman dari segala bahaya…. karena cinta adalah neraka”.

Mencintai berarti berani mengambil risiko, untuk mengekspos hati kita. Kadang-kadang menyakitkan! Cinta menyakiti Yesus, tetapi Dia terus mencintai, bahkan dengan mengorbankan hidup-Nya. Dengan itulah Dia berpesan kepada kita agar kita mengasihi satu dengan yang lain, seperti Dia juga telah mengasihi kita (Yohanes 15:12).

Ia menghendaki kita agar mengasihi pasangan, anak remaja, tetangga bahkan rekan kerja kita. Sebab itu adalah gambaran dari Kristus, dibanding harus mengunci hati kita dalam peti mati keegoisan kita sendiri.

 

Tak ada biaya yang lebih mahal daripada mencintai kecuali memilih untuk tidak mencintai

Ikuti Kami