I Raja-raja 19:4
Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku”
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 6; Yohanes 16; 1 Tawarikh 25-26
Ada sebuah dongeng tentang seorang raja yang ingin menguji rakyatnya. Diceritakan ia meletakkan sebuah batu besar di tengah jalan. Lewatlah orang pertama di jalan itu. Ketika ia melihat ada batu besar di hadapannya, ia pun menggerutu lalu berbalik. Kemudian lewatlah orang kedua. Saat ia melihat ada batu besar, ia mengeluh dan memilih mengitari batu. Lalu datanglah orang ketiga. Ketika melihat batu besar, ia berpikir sebentar lalu menyingkirkan batu besar itu agar tidak menjadi penghalang.
Mengetahui hal itu, sang raja memanggil orang ketiga ke istananya. Di sana ia memberikan hadiah besar kepada orang ketiga tersebut. Apa inti dari cerita ini? Intinya adalah setiap orang bisa memilih mundur, menghindari, ataupun menghadapi tantangan. Hanya, di setiap tantangan yang berhasil dihadapi, ada berkat-berkat tersembunyi yang menanti.
Dalam bacaan 1 Raja-raja 19, Elia mengeluh tentang permasalahan yang ia hadapi. Ia bahkan ingin mati saja daripada harus bertahan dalam cobaan itu. Allah sungguh mengerti keadaan Elia. Dia mengirim malaikatnya untuk menyediakan makanan dan minuman; bukan hanya agar Elia kenyang, tetapi supaya ia kuat melanjutkan pergumulan dan karya Allah yang dinyatakan dalam hidupnya.
Ujian dan cobaan yang mendera bertubi-tubi mungkin membuat Elia dan kita ingin mati rasanya. Namun, ingatlah bahwa Tuhan menyediakan pertolongan dan berkat-berkat tersembunyi di balik semua itu – SL
Selalu ada berkat Tuhan yang menanti di balik setiap ujian yang dihadapi.