-
Share:
Mencintai Anugrah Kehidupan
Lestari99 Official Writer
4192Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 8; Matius 8; 2 Raja-Raja 7-8
Elena Frings adalah seorang wanita muda yang baru berusia dua puluh tahun. Ia diberitahu oleh dokternya bahwa ia menderita cacat hati dan hatinya begitu lemah sehingga ia diperkirakan hanya akan dapat bertahan hidup enam bulan lagi.
Elena kemudian memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di Santiago, Chili, dan bekerja sebagai seorang sukarelawan yang mengorganisir komunitas di tengah para pemukim perumahan kumuh.
“Dengan cara itu saya akan meninggal dengan bahagia,” ungkapnya kepada salah seorang teman.
Elena bekerja dengan begitu baik sehingga ia diundang ke New York untuk memberikan ceramah mengenai program yang dijalaninya. Di sana, ia bertemu dengan seorang dokter ahli bedah yang kemudian berhasil mengoperasi hatinya yang cacat itu.
Elena Frings saat ini telah kembali ke Amerika Latin, membantu kaum miskin yang tinggal di pinggiran kota. Ia tidak berharap untuk dioperasi. Namun pengharapannya di dalam kematian memberikan arti dan arah baru pada hidupnya.
Belajar dari kisah Elena, seharusnya kita tidak perlu menunggu vonis dokter untuk menyadari hal yang terpenting dalam kehidupan. Seperti yang dikatakan Rasul Paulus, hidup kita adalah untuk Kristus, karena kita telah ditebus-Nya dengan darah-Nya yang mahal. Dengan demikian hidup kita sama seperti tujuan Kristus hidup, yaitu melayani sesama dan membawa berita Injil Kerajaan Allah. Jika kita menjalani kehidupan yang seperti itu, maka kita dapat membuat klaim bahwa "mati adalah keuntungan."
Hari ini, bagaimanakah kita menjalani kehidupan yang Tuhan anugrahkan kepada kita? Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tahu kapan waktu kehidupannya akan berakhir. Untuk itu mari jalani kehidupan sebagaimana Kristus hidup, sehingga di akhir kehidupan kita tidak ada sesal apapun.
Cara Anda memandang kematian akan mempengaruhi bagaimana Anda menjalani hidup yang dianugerahkan bagi Anda.
