Cheerleader
Kalangan Sendiri

Cheerleader

Puji Astuti Official Writer
      5315

Yesaya 50:4

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 94; Lukas 6; Ulangan 33-34

Cheerleader atau pemandu sorak adalah sebutan bagi beberapa orang yang bertugas untuk bersorak, menari, bahkan melakukan gerakan akrobatik di pinggir lapangan dalam pertandingan olahraga seperti bola basket, voli, dan sebagainya. Tujuan mereka adalah memandu setiap penonton agar bersorak memberi semangat kepada tim yang didukung. Biasanya anggota pemandu sorak adalah sekelompok wanita yang dilatih menari dengan baik.

Nabi Yesaya menyatakan bahwa dirinya juga seperti seorang cheerleader. Bukan untuk menyemangati tim olahraga, melainkan jiwa-jiwa yang lesu. Yesaya menyatakan bahwa lidah seorang murid Tuhan seharusnya mengeluarkan kata-kata semangat, bukan cemooh. Kata-kata yang membangkitkan semangat jiwa-jiwa yang lesu. Apa yang dikatakan Yesaya ini bukan sekadar teori, melainkan sebuah pengalaman yang ia jalani sendiri tatkala Tuhan menolongnya di tengah kesulitan. Jadi, inti pesan yang disampaikan Yesaya adalah; jika sang Guru—yaitu Allah sendiri—adalah seorang pemberi semangat, demikian juga seharusnya seorang murid Tuhan.

Entah berapa banyak kata-kata yang kita dengar setiap hari, di tengah berbagai aktivitas kita. Dari sekian banyak kata yang kita dengar, barangkali ada kata-kata buruk yang kita terima; cemoohan, ejekan, atau kata-kata yang meruntuhkan semangat. Di tengah dunia yang seperti ini, alangkah sejuknya apabila yang kita dengar adalah suara-suara yang memberi semangat. Tugas siapakah itu? Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa hal itu adalah tugas dari murid Tuhan. (Riand Yovindra/RenunganHarian.net)

Pikirkan dan sampaikan hanya kata-kata yang bermakna dan membangun kepada sesama kita.

 

Ikuti Kami