Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 98; 2 Tawarikh 36:9-10; Yehezkiel 1
Di dalam kebudayaan Nias ada satu kebiasaan yang dilakukan orang-orang disana yaitu melompat batu. Kebiasaan ini biasanya dilakukan oleh seorang pria untuk menunjukkan bahwa dirinya sudah dewasa. Dengan tinggi batu lebih dari 2 meter, setiap orang yang memenuhi syarat usia diwajibkan melewati rintangan yang ada tersebut.
Lompat batu bukan lah hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi bukan berarti tidak bisa ditaklukkan. Sudah banyak pria di Nias yang melakukannya dan mereka tidak pernah berhenti untuk melakukannya. Adalah sebuah kesenangan dan kebanggaan tersendiri bila ia melewatinya.
Begitu pun seharusnya diri kita di dalam hidup ini. Ketika masalah datang menerpa, janganlah diri kita langsung mengambil sikap untuk kalah, tetapi lihat lah itu sebagai batu besar yang Tuhan taruh untuk Anda lewati. Semakin besar masalah berarti semakin tinggi batu yang harus dilewati.
Tidak banyak orang yang mau untuk melakukannya. Mereka yang enggan melompat biasanya adalah mereka yang masih belum dewasa. Orang-orang seperti ini ingin hanya mencari hal-hal yang baik dan aman untuk hidupnya. Mereka bahagia untuk terus menjadi anak kecil. Saya yakin, Anda bukan lah salah satu dari kelompok tersebut.
Orang Kristen seharusnya adalah orang-orang yang bergairah ketika ada masalah menghalangi mereka. Hal ini bukan untuk menunjukkan kehebatan kita karena bisa melewatinya, tetapi agar mengetahui bahwa masalah itu adalah kesempatan untuk bisa semakin mengenal Allah lebih dalam lagi.
Jadi, jika saat ini di depan Anda ada begitu banyak "batu besar" yang menghambat hidup Anda, jangan gentar. Pandanglah "batu-batu besar" itu sebagai pertanda agar Anda melompat lebih tinggi lagi.
Sungguh sukacita yang besar bisa mengenal Allah lebih dalam melalui masalah-masalah yang silih berganti datang dan kita menangi.