Mikroskop atau Teleskop?
Kalangan Sendiri

Mikroskop atau Teleskop?

Budhi Marpaung Official Writer
      7373
I Korintus 13:7
"Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 115; 2 Petrus 2; Yehezkiel 36-37

Apakah Anda mengingat masa di waktu sekolah ketika pertama melihat menggunakan sebuah mikroskop? Benda-benda yang sangat kecil seperti mikroorganisme atau biji tanaman pasti akan Anda lihat besar ketika menggunakan benda tersebut.

Nah, mari bandingkan mikroskop dengan alat yang biasa manusia gunakan untuk melihat bintang atau benda-benda di angkasa, yakni teleskop. Sistem kerja benda ini sangat berbeda dengan mikroskop. Bila dengan mikroskop seseorang dapat melihat sesuatu yang sangat kecil terlihat besar, teleskop membuat sesuatu yang tampaknya jauh menjadi lebih dekat.

Apakah Anda menyadari bahwa setiap hari dalam kehidupan ini orang-orang sedang menggunakan kedua benda ini, yakni sebuah mikroskop dan sebuah teleskop,  tergantung keadaan. Dan mungkin salah satu diantaranya adalah kita sendiri.   

Kita dapat begitu cepat memakai sebuah mikroskop untuk melihat kesalahan dan kelemahan orang lain, sedangkan di sisi lain ketika kita melakukan kesalahan, kita menggunakan sebuah teleskop yang menyebabkan kesalahan kita sepertinya begitu kecil.

Dalam Lukas 6:41-42, Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya dengan kata-kata seperti ini, "Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?" dengan bahasa yang lebih sederhana, "Bagaimana seseorang bisa menasihati orang lain akan kesalahannya bila orang tersebut tidak bisa melihat kesalahan yang dalam dirinya sendiri?" jawabannya pastilah tidak bisa.

Oleh karena itu, Allah meminta kita menjadi orang seperti di Mikha 6:8, yakni "untuk bertindak adil dan mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah." Jika kita melihat ini secara serius, kita akan berhenti menggunakan mikroskop untuk memeriksa kehidupan orang lain dan malah memperluas rahmat serta kasih kepada mereka dengan melihat mereka melalui teleskop. Dengan teleskop, kita akan memandang orang lain dengan adil, penuh belas kasihan dan rendah hati seperti yang Yesus lakukan.

Jadi, apakah yang Anda pilih saat ini untuk melihat lingkungan sekitar, sebuah mikroskop ataukah sebuah teleskop?

Hati yang penuh dengan kasih adalah bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah yang sejati.

Ikuti Kami