Semasa muda, pemain baseball terkenal Jackie Robinson pernah menjadi anggota geng di lingkungan tempat tinggalnya. Beberapa tahun kemudian dia mengenang bahwa pada saat dia mengharapkan kehidupan yang lebih baik sebagai seorang remaja laki-laki, dia tidak memahami bahwa geng bukanlah wadah yang tepat untuk mewujudkannya.
Seorang kawannya yang lebih tua suatu ketika berbicara dengan dia dan menyadarkannya betapa dia telah melukai hati ibunya yang bekerja keras, dan bahwa dia juga telah membatasi dirinya sendiri dengan menjadi anggota geng. Temannya melanjutkan, "Memang untuk mengikuti arus tidak dibutuhkan keberanian, namun keberanian dan kecerdasan dapat ditemukan dalam kesediaan kita untuk tampil beda."
Jackie pun mendengarkan nasihat tersebut dan meninggalkan geng itu. Ibaratnya, dia menukar tulang ekornya dengan tulang punggung. Dia mulai mengembangkan potensi fisiknya dan dalam waktu singkat, dia menjadi atlet yang sensasional. Sebagai bintang football, basket, baseball dan pelari di UCLA, dia merupakan orang pertama yang memenangkan empat penghargaan atletik di universitas.
Kemudian, dia menjadi pemain football profesional dalam tim Los Angeles Bulldogs sebelum dipanggil bertugas dalam Perang Dunia II. Setelah perang , dia masuk tim Brooklyn Dodgers. Jackie tidak hanya menjadi pemain baseball pertama yang berkulit hitam, namun ia juga terpilih menjadi pemain terbaik tahun itu.