Mengerjakan Keselamatan Dengan Takut dan Gentar
Kalangan Sendiri

Mengerjakan Keselamatan Dengan Takut dan Gentar

Lori Official Writer
      105

Ayat Renungan: Filipi 2: 12-13“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”

 

Ayat dalam kitab Filipi ini sering kali disalahpahami. Sekilas, kita berpikir Paulus seolah-olah mengajarkan bahwa keselamatan bergantung pada usaha manusia. Namun, jika kita membaca seluruh surat-suratnya, kita akan menemukan penegasan bahwa keselamatan tidak pernah dihasilkan oleh perbuatan baik, melainkan hanya melalui iman kepada Kristus (Efesus 2:8-9).

Jadi, yang dimaksud Paulus bukanlah “bekerja untuk mendapatkan keselamatan”, melainkan “membiarkan keselamatan yang telah diberikan Allah bekerja secara nyata di dalam hidup kita". Keselamatan bukanlah titik akhir, melainkan awal dari sebuah proses panjang — sebuah perjalanan menuju keserupaan dengan Kristus.

Menariknya, kata “keselamatan” di sini bisa dimengerti juga sebagai “solusi” atau “jalan keluar” dari persoalan dan pergumulan hidup. Paulus ingin jemaat Filipi mengerti bahwa dalam menghadapi setiap tantangan, mereka perlu mengambil bagian aktif: menggunakan pikiran, kehendak, dan tindakan mereka, sambil tetap bergantung penuh pada kuasa Allah yang bekerja di dalam mereka.

Inilah keseimbangan indah kehidupan Kristen: kita bukan robot yang dikendalikan secara pasif oleh Roh Kudus, tetapi kita juga tidak berjalan sendiri. Kita mengambil keputusan, bertindak, dan memilih, sambil menyadari bahwa Allah sedang menuntun kehendak dan langkah kita. Yesus telah menyelesaikan karya penebusan di kayu salib — itu final dan lengkap. Tetapi proses pengudusan, yaitu pembentukan karakter agar semakin serupa dengan Yesus (Roma 8:29), berlangsung seumur hidup.

Paulus memberi penekanan: kerjakanlah keselamatan itu “dengan takut dan gentar”. Ini bukan ketakutan yang membuat kita lari dari Allah, melainkan rasa hormat yang mendalam terhadap kekudusan dan kemuliaan-Nya. Takut akan Tuhan melahirkan kerendahan hati, dan kerendahan hati membuka jalan bagi kasih karunia-Nya (Yakobus 4:6).

Sayangnya, setelah menerima keselamatan, banyak orang percaya merasa “terlalu nyaman” dengan Tuhan dan lupa menghormati-Nya. Kita memang diajak mendekati takhta-Nya dengan penuh keberanian (Ibrani 4:16), tetapi keberanian itu tidak boleh menghapus rasa hormat dan kekaguman kepada-Nya. Hubungan yang sehat dengan Allah selalu memadukan kedekatan penuh kasih dan sikap yang penuh hormat.

Mengerjakan kemerdekaan rohani berarti terus membiarkan Allah membentuk hati dan kehendak kita setiap hari, sehingga keinginan kita selaras dengan keinginan-Nya. Ini bukan proses sekali jadi, tetapi perjalanan seumur hidup yang menuntut ketaatan, kesadaran diri, dan kerendahan hati di hadapan-Nya.

 

Action Praktis:

Luangkan waktu 10 menit setiap pagi untuk berdoa dengan sungguh-sungguh, meminta Tuhan untuk menuntun pikiran, kehendak, dan tindakan Anda sepanjang hari. Saat berdoa, sebutkan satu area di dalam hidup Anda yang ingin Anda selaraskan dengan kehendak-Nya.

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami