Mendidik Hati yang Lembut
Kalangan Sendiri

Mendidik Hati yang Lembut

Lori Official Writer
      390

Shalom saudara yang dikasih Tuhan. Jumpa kembali dengan saya Maria Kaesmetan. Saya berharap melalui renungan Firman Tuhan pagi ini, setiap kita akan mendapatkan kekuatan dan hikmat baru dari Tuhan untuk menjalani hidup kita.

 

Ayat Renungan: Amsal 22:6 - "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”

 

Hari ini kita bicara tentang bagaimana sebagai orang tua kita perlu mendidik anak-anak kita selagi mereka mau dididik. Firman Tuhan dalam kitab Amsal 22: 6 berkata, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”

Sebagai orang tua, mungkin kita akan berhadapan dengan tantangan dimana anak-anak sulit kita ajar, didik dan nasehati.  Tetapi tahukah Anda bahwa sebenarnya Firman Tuhan sudah memberi kita solusinya. Apa itu? Seperti disampaikan dalam ayat Amsal di atas bahwa kita perlu memanfaatkan momentum kapan kita harus mengajar mereka. Dikatakan di sana “Selagi mereka muda”. Kata muda di sini masih belia atau masih usia dini. Kenapa? Karena di usia-usia ini hati seorang anak itu masih lembut. Mereka masih mau mendengar dan meniru. Berbeda saat anak sudah beranjak dewasa, dimana mereka sudah punya dunia sendiri dengan beragam pengaruh dan pergaulan dari sekitar. Mereka juga punya konsep berpikir sendiri yang sulit untuk ditembus. 

Saya tahu benar menjadi orang tua itu tidak mudah. Karena saya sudah melewatinya. Tidak mudah untuk kita membawa anak-anak kita hidup dalam takut akan Tuhan kecuali kita mau berusaha melalui proses untuk membentuk mereka - menjadi teladan dalam tindakan dan ucapan kita. 

Di dalam mendidik anak-anak di masa mudanya, kita perlu hikmat Tuhan. Pengetahuan dan pengalaman kita pun tidak cukup. Seberapa baguspun teori parenting yang kita pelajari, itu bisa jadi gagal jika kita tidak menerapkannya dengan pimpinan Tuhan. Jadi, setiap orang tua butuh nasihat dan bimbingan Tuhan. 

Sembari mengandalkan Firman-Nya, ada tiga hal yang kita butuhkan untuk bisa dengan sabar dan konsisten mengajar dan mendidik anak-anak kita:

Pertama, berusaha menjadi teladan. Jika kita ingin anak bangun pagi, berdoa, dan membaca Firman, maka kita sebagai orang tua perlu melakukannya terlebih dahulu agar anak melihat dan mencontoh.

Kedua, mencari hikmat Tuhan. Sadari bahwa pengetahuan dan pengalaman saja tidak cukup. Mintalah hikmat, bimbingan, nasihat, dan kasih dari Tuhan supaya kita dimampukan untuk mendidik anak dengan sabar dan konsisten.

Ketiga, terus berproses. Jangan menyerah! Terus kerjakan tugas mendidik dan membawa anak-anak kepada Tuhan, karena setiap usaha Anda adalah jalan menuju kekekalan yaitu “mencetak generasi ilahi” bagi kerajaan Allah. 

Saat kita mengambil bagian untuk melakukan hal ini, percayalah anak-anak kita akan tetap tinggal di dalam Tuhan dan mereka bisa jadi berkat. Didikan kita berguna untuk membangun fondasi iman yang kuat di dalam diri anak. Sehingga mereka menjadi anak-anak yang kuat dalam menghadapi segala macam tantangan dan cobaan hidup. Meskipun terkadang mereka juga akan jatuh dalam kesalahan, tetapi iman di dalam Tuhan akan membawa mereka kembali kepada Tuhan. 

Apakah Anda rindu menyaksikan anak-anak Anda mencintai Tuhan dan bertumbuh dengan karakter yang kuat dan tangguh di dalam iman? Mari muridkan mereka selagi hati mereka mau dibentuk.

 

Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia

Ikuti Kami