Kejadian 15: 1
Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
Suatu malam sebuah rumah terbakar dan seorang anak laki-laki dipaksa untuk melarikan diri dari api dengan melompat dari atas atap. Ayahnya berdiri di bawah dengan menengadahkan tangannya sambil berteriak, "Lompatlah anakku, ayah akan menangkapmu!" Tetapi anak itu sangat takut karena ia tidak dapat melihat ayahnya. Yang ada dipandangannya hanyalah nyala api, asap dan kegelapan. Ia begitu ketakutan. Namun sang ayah tetap berteriak, "Lompatlah anakku! Aku akan menangkapmu!" Tetapi tetap saja anak itu menolak sambil menangis, "Ayah, aku tidak bisa melihatmu!" Sang ayah menjawab, "Tidak apa-apa anakku. Yang penting, ayah dapat melihatmu!"
Kadangkala kita menemukan diri kita berada di tengah pencobaan hidup yang berapi-api dan yang ada dipandangan kita hanyalah asap dan nyala api. Namun dengan iman kita percaya bahwa Tuhan yang akan menangkap kita saat kita melompat. Kerinduan Tuhan adalah meresponi iman kita. Ia ingin agar kita lompat ke dalam tanganNya, apalagi saat kita tidak dapat melihat Dia.
George Mueller berkata, "Iman tidak bergerak di dalam alam kemungkinan. Tidak ada kemuliaan bagi Tuhan di dalam kemungkinan manusia. Iman dimulai saat berakhirnya kekuatan manusia."
Latihlah iman Anda hari ini, maka akan datang tangan Bapa yang besar dan kuat bagi kita.