Ayat Renungan:
Yohanes 14: 23, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”
Daniel 6: 16, “Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"”
Ketika kita berpegang teguh kepada firman Tuhan, kita sedang menunjukkan nilai ketaatan di dalam diri kita. Dan Tuhan sendiri melihat dan mempertimbangkan iman kita, risiko yang harus kita terima karena iman tidak lebih menakutkan dibanding harga dari keteguhan iman yang kita terima dari Tuhan. Seperti disampaikan dalam Yohanes 14: 23, “Jikalau seorang mengasihi Aku, ia akan berpegang pada firman-Ku, dan Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada dia dan diam di dalam dia.”
Kita bisa belajar dari sosok Daniel. Kisahnya mengajarkan kita bagaimana dia harus menghadapi sebuah proses yang sulit karena imannya kepada Tuhan. Di dalam kitab Daniel disampaikan bahwa ketaatan Daniel berdoa dan menyembah Tuhan justru membuatnya harus menjalani hukuman mati.
Keadaan itu ia alami justru ketika posisinya sangat strategis di dalam kerajaan. Sang raja yang dia layani bahkan begitu mengasihi dia. Namun karena aturan kerajaan bahwa orang yang tidak menyembah raja harus di hukum mati, maka dengan terpaksa raja menyanggupi pengaduan tentang pelanggaran Daniel dan dia harus di hukum mati.
Tapi hal itu tidak membuat iman Daniel lengah. Dia terus taat menyembah Tuhan tiga kali sehari. Sampai akhirnya Dia dimasukkan ke dalam kandang singa. Sang raja yang sudah percaya kepada Daniel begitu sedih dengan keputusan tersebut. Tapi karena dia melihat iman Daniel, dia percaya Allah yang dia sembah akan menyelamatkan dia. Daniel 6: 16, dikatakan “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!”
Tuhan akhirnya melakukan keajaiban! Tuhan meluputkannya dari singa-singa kelaparan itu. Di tengah kehidupan kita, kita akan dihadapkan pada masa dan situasi yang menguji iman kita dan kita harus membayarnya dengan nyawa, reputasi, atau bahkan harga diri. Namun pertanyaannya, apakah kita mau mengambil langkah seperti Daniel? Mau tetap percaya kepada Tuhan, meskipun prinsip-prinsip kita ditolak oleh dunia?
Mungkin saat ini kita sedang bekerja di sebuah perusahaan yang nilai-nilainya tidak sejalan dengan firman Tuhan. Lalu kita diberikan pilihan apakah harus berkata dan bertindak jujur meski risikonya adalah kehilangan jabatan atau memilih menyangkali kebenaran. Tuhan mau menyatakan diri-Nya melalui setiap ujian iman kita, jadi izinkan Dia hadir di tengah persoalan yang kita hadapi.
Action: Apa ujian iman yang hari-hari ini sedang kamu alami? Bagikan tantangan tersebut kepada teman komunitas atau pemimpin rohanimu dan mintalah dukungan doa. Atau kamu bisa menghubungi Layanan Konseling Center kami di kontak 0811 9912 240.
Ayat Hafalan: Roma 12: 2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Hak cipta @Maria Kaesmetan