Pembelaan Tuhan Bagi yang Berani Sampaikan Kebenaran
Kalangan Sendiri

Pembelaan Tuhan Bagi yang Berani Sampaikan Kebenaran

Lori Official Writer
      4147

2 Samuel 12: 7

Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 129; 2 Korintus 2; 1 Samuel 24-25

Kitab 2 Samuel 12 mengisahkan tentang pertemuan nabi Natan dengan Daud untuk memperingatkan atas dosa perzinahan yang dilakukannya kepada Batseyba.

Tuhan amat marah kepada Daud, terlebih karena selama ini dia dikenal sebagai Raja Israel yang sangat dihormati dan ditakuti. Perjalanan imannya sejak masa muda begitu mengesankan. Daud bahkan memenangkan berlaksa-laksa peperangan, sehingga hal itu membuatnya dibenci oleh Raja Saul. 

Tapi kuasa yang diberikan oleh Tuhan rupanya membuat Daud suatu waktu lupa diri. Dia memilih untuk berkompromi dengan hawa nafsunya. Sampai-sampai Tuhan mengirimkan nabi Natan. 

Sebagai manusia biasa, nabi Natan tentunya punya rasa takut saat harus berhadapan dengan Daud. Dia adalah seorang raja yang besar, tentu saja sulit untuk menyampaikan peringatan dari Tuhan.

Tapi pernahkah kita membayangkan bagaimana perasaan Natan saat dia harus berjalan selangkah demi selangkah memasuki istana dan menghadap Raja Daud? Bisa jadi saat itu dia sudah rela kehilangan nyawa kalau-kalau peringatan yang disampaikannya membuat Daud marah dan segera menghunuskan pedangnya ke arah nabi Natan. 

Keberanian Natan menghadapi Daud tentunya didasarkan pada kecintaannya kepada Tuhan. Sikap ini mengajarkan kepada kita bahwa ‘kebenaran tetap kebenaran’, tidak bisa dikompromikan. Kita tidak boleh takut dan gentar saat harus menyampaikannya.

Dibutuhkan keberanian yang besar untuk menyampaikan sebuah teguran atau peringatan kepada seseorang, apalagi kalau dia adalah sosok yang besar atau berpengaruh.

Uniknya, Natan memakai cara yang sangat bijak untuk menyampaikan maksudnya. Waktu berhadapan dengan Daud, dia tidak langsung melayangkan kata-kata teguran yang keras. Sebaliknya, dia memilih untuk memakai sebuah perumpamaan untuk menggambarkan kesalahan Daud. Sekalipun Daud tidak menyadari dosanya, nabi Natan dengan berani menyampaikan peringatan dari Allah. Keberanian itu pada akhirnya membuahkan pertobatan bagi Daud.

“Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN."" - 2 Samuel 12: 13 

Sementara Natan sama sekali bisa keluar dari istana tetap dalam keadaan baik. Dia sama sekali tidak mendapatkan ancaman atau kekerasan dari Daud.

Mari belajar dari Natan. Kita perlu berani berdiri di atas kebenaran yang kita percayai yaitu Firman Tuhan. Walaupun apa yang kita lakukan terlalu radikal dan menakutkan, tapi melalui keberanian untuk jujur menandakan bahwa kita adalah orang percaya yang berintegritas. Waktu kita setia dan berani untuk hidup benar di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan membela dan memelihara hidup kita. 

Hari ini, buatlah komitmen pribadi untuk menyampaikan kebenaran dengan berani dan tanpa kompromi. Percayalah, kalau Tuhan sendiri yang mengutus kita melakukannya maka Dia pasti akan menyertai kita.

 


Kamu diberkati dengan renungan harian kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini.

Yuk bergabung jadi mitra Jawaban.com hari ini.

 

DAFTAR DI SINI

Ikuti Kami