Dalam Kelemahan Justru Kuasa Tuhan Sempurna
Kalangan Sendiri

Dalam Kelemahan Justru Kuasa Tuhan Sempurna

Lori Official Writer
      4030

Markus 6: 37

Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 124; 1 Korintus 13; 1 Samuel 14-15

Apa kamu pernah mengucapkan kata-kata ini, “Kalau mereka memintaku melakukan satu hal lagi…”

‘Mereka’ bisa jadi siapa saja yang mencoba menambahkan satu hal dalam diriku. Siapapun yang butuh lebih dari yang kamu rasa bisa kamu berikan.

Hal ini terjadi baru-baru ini kepadaku dan suamiku. Jadwal kami sudah penuh dan yang kami butuhkan hanyalah istirahat sebentar saja dari kesibukan ini. Tapi pasangan suami istri yang kami kenal sedang bergumul dan butuh bantuan kami. 

Gak mudah buat kami. Tapi kami mencoba mengatur ulang beberapa hal dan akhirnya bisa meluangkan waktu kami untuk berbicara dengan mereka.

Hasilnya sangat menakjubkan. Dari yang awalnya mereka akan membicarakan soal perceraian, pembicaraan itu justru berubah soal rencana masa depan. 

Aku dan suamiku merasa sangat bersemangat, kagum dengan apa yang Tuhan lakukan. Walaupun kami sudah sangat kelelahan, tapi Tuhan bekerja melalui kami. 

Beristirahat adalah kebutuhan jasmani kita dan Tuhan menganjurkan kita untuk memiliki istirahat yang cukup. Tapi, Tuhan kadang bisa mengambil waktu istirahat kita untuk suatu tujuan.

Di Kitab Markus, kita bisa baca bagaimana Yesus memberi makan 5000 orang. Tapi, setelah aku membacanya aku mulai tertarik dengan peristiwa yang terjadi sebelum itu.

Di Markus 6: 12-13, Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk sebuah misi. “Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.”

Aku yakin murid-murid saat itu berpikir, ‘Akhirnya kita istirahat!’ Sayangnya, waktu mereka menemukan tempat yang nyaman untuk tidur siang, kerumunan orang menemukan mereka. Tapi karena belas kasihan Yesus, Dia pun memutuskan untuk melayani mereka. “…maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.” (Markus 6: 34)

Menariknya, di bagian kitab ini gak disebutkan soal respon murid-murid apakah mereka juga punya simpati yang sama seperti Yesus atau tidak. Karena bisa jadi mereka berpikir bahwa orang banyak itu hanya mengganggu waktu istirahat mereka saja.

 

Baca Juga: Berserah di Hadapan Tuhan Dengan Rendah Hati

 

Setelah Yesus selesai mengajar, waktu pun sudah larut malam, menunjukkan jam makan malam. Lalu Yesus menyuruh para murid untuk memberi mereka makan: “Kamu harus memberi mereka makan!”  

Kalau saja aku berada di posisi murid, pikiranku akan dipenuhi dengan sejuta hal. Kenapa Yesus menanyakan hal ini padaku? Aku kan baru selesai melayani orang-orang ini untuk Dia, dan sekarang Dia menyuruhku melakukan ini?”

Yesus mungkin gak memintaku untuk memberi makan orang banyak itu. Tapi aku sadar kalau perintah itu jadi peluang untukku melakukan sesuatu. 

Peluang ini kadang bisa jadi penghalang atas rencanaku. Biasanya dalam situasi saat berhadapan dengan kasir yang lamban yang bermasalah, teman yang tiba-tiba butuh bantuan di waktu yang kurang tepat, atau rekan kerja yang mengajak berbicara saat waktunya genting. Dan bahkan, ya seperti pasangan yang butuh bantuan kami juga.

Waktu aku merasa gak punya apa-apa lagi untuk diberikan, Tuhanlah yang bekerja. Ini adalah sisi indah dari kehidupan Kristen. Waktu kita jadi lemah, Tuhan tetap kuat. Waktu Tuhan meminta sesuatu dari kita, kita hanya perlu berkata, “Ya.” Selebihnya, Tuhan sendiri yang akan menyelesaikannya untuk kita.

 

Ya Tuhan, bantu aku untuk peka akan situasi dimana Engkau ingin aku melakukan sesuatu untuk orang lain. Bahkan saat aku lelah, aku tahu kuasaMu menjadi sempurna dalam kelemahanku. Di dalam nama Yesus aku berdoa. Amin

 

 

Hak cipta Anitha Abraham, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami