Sudahkah Kamu Menjalani Hidup Untuk Tujuan yang Tepat?
Kalangan Sendiri

Sudahkah Kamu Menjalani Hidup Untuk Tujuan yang Tepat?

Lori Official Writer
      3715

1 Tesalonika 4: 11

Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu…

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 125; Yohanes 2; Yeremia 28-29

Apa yang ingin disampaikan oleh Paulus lewat ayat ini? Tentu saja dalam hidup, ada kalanya kita merasa bosan dengan begitu banyak kebisingan di kota dan pekerjaan yang bertekanan tinggi, kemudian menyeimbangkannya dengan menghabiskan waktu untuk kesenangan lain yang membuat hidup lebih harmonis. 

Apakah maksud Paulus demikian?

Kata Yunani philotimo berarti bekerja, berusaha dan belajar. Kata ini disebutkan tiga kali di Perjanjian Baru. 

Pertama dituliskan di 1 Tesalonika 4: 11, dimana hidup tenang, mengurus pekerjaan sendiri dan bekerja dengan tangan sebagai sebuah tujuan.

Ayat kedua ditulis dalam Roma 15: 20, yang lebih ditekankan sebagai sebuah cita-cita. ‘Dan dalam pemberitaan itu aku menganggap sebagai kehormatanku….’ Dan di 2 Korintus 5: 9 dituliskan, ‘Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya…’ Ayat ini bicara tentang mengerjakan sesuatu untuk menyenangkan Tuhan.

Bandingkan dengan pengertian ambisi dari dictionary.com, disebutkan bahwa bekerja adalah keinginan yang sungguh-sungguh untuk memperoleh pencapaian atau perbedaan, baik kekuasaan, kehormatan, ketenaran, atau kekayaan.

Perbedaan definisi ini menunjukkan kepada kita bahwa, semakin kita mengenal Tuhan semakin berbeda pula pengertian yang kita dapatkan tentang bekerja dan mendapatkan kehormatan. Firman Tuhan mendefinisikan bekerja sebagai sesuatu yang tidak egois, sementara dunia mendefisikannya untuk sesuatu yang sangat egosentris. 

Salah satu atasanku suka berkata bahwa dalam bisnis, penting sekali untuk mengetahui apakah orang yang kita hadapi adalah orang yang akan ‘membuat kita kaya’ atau ‘membuat kita terkenal’. Pemikiran ini tentu saja masuk akal secara dunia. Setiap orang pasti punya ambisi yang bisa memacunya untuk maju.

Tapi di sisi lain, aku kembali berpikir dimanakah posisiku? Apakah semua hal yang sudah aku kerjakan, capai, rencanakan dan pelajari untuk tujuan yang tepat? Untuk apa aku harus melakukannya?

Setelah aku berdoa supaya Tuhan membuat hidupku berguna dan mengikuti kehendak-Nya. Pada akhirnya, aku mendapati diriku tidak lagi tertekan dan hidup dengan rasa stress.

Seorang penyair asal Inggris Samuel Johnson pernah berkata, ‘Menjadi bahagia di rumah adalah hasil akhir dari semua ambisi’. Aku sudah merasakannya. Dengan menempatkan ambisi untuk tujuan yang benar akan memberikan kita rasa nyaman dan kebahagiaan. 

Jadi apa ambisimu sebagai pengikut Kristus?

Pastikan bahwa kamu menjalani hidup dengan tenang, mengerjakan pekerjaan dengan baik, bekerja dengan tangan sendiri dan lalukan segala sesuatu untuk menyenangkan hati-Nya.

Jangan pernah memusingkan dirimu untuk mencapai ketenaran atau mendapat uang demi memenuhi keinginan pribadi. Jangan berambisi untuk menjadi kaya raya. Jangan menjadi orang yang sibuk. Jadilah kreatif. Biarkan Tuhan bekerja melaluimu. Sampaikanlah tentang kasih dan kebaikan Tuhan kepada orang lain dan hiduplah dengan iman.

Hidup itu sesederhana ini. Yang dimaksudkan Paulus bukan tentang seberapa sukses kamu di dunia. Tujuan kita hidup tidak lepas dari alasan Tuhan menciptakan kita yaitu menjalani hidup dengan bahagia dan menyenangkan Dia.

 

Hak cipta Shawn McEvoy, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami