Ulangan 7: 7-8
Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati
TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil
dari segala bangsa? tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya
yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu
keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari
tangan Firaun, raja Mesir.
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 15; Galatia 4; 2 Tawarikh 1-3
Cinta. Ini adalah kata yang sudah lazim kita dengar. Pagi ini
aku memakai kata cinta untuk menggambarkan tentang perasaanku kepada istriku dan kepada selai kacang. Jauh dari emosi yang umum.
Aku gak pernah melamar sebotol selai kacang. Jadi, aku merasa seperti memakai kata ini secara berlebihan.
Alkitab masih memilih dengan mempertahankan intinya. Alkitab memakai
artileri untuk cinta, masing-masing dijadikan untuk mencapai target yang berbeda. Bahkan Musa memakai kata cinta bagi para pengikutnya.
"…tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka…" (Ulangan 10: 15)
Bagian ini jelas membuat hati kita tenang. Tapi kalimat itu sangat
mengguncang dunia umat Ibrani. Mereka mendengar bahwa Tuhan mengikat (dalam
bahasa Ibrani hasaq) diri-Nya sendiri
kepada umat-Nya. Hasaq berbicara tentang cinta yang tertambat, cinta yang melekat pada sesuatu atau seseorang.
Aku membayangkan seorang ibu yang terhubung dengan tali kekang
anak-anaknya yang berumur lima tahun, yang ribut saat mereka berdua berjalan melewati
pasar. Dulu aku berpikir kalau tali kekang itu sangat mengerikan. Lalu aku menjadi
seorang ayah. Tali itu memiliki dua fungsi yaitu menarik dan mengklaim. Kamu
menarik anakmu keluar dari masalah dan saat melakukannya kamu berkata, “Ya, dia anak yang liar seperti kuda. Tapi dia adalah milikku.”
Soal hal ini, Tuhan mengikat diri-Nya sendiri dengan bangsa Israel.
Apakah karena orangnya menyenangkan? Tidak. “Bukan
karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat
olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala
bangsa? tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah
diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar
dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.” (Ulangan 7: 7-8)
Tuhan mengasihi bangsa Israel dan kita semua karena Dia memilih untuk melakukannya.
Hak cipta Max Lucado, disadur dari Crosswalk.com