1 Petrus 4 : 10
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah
diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Amsal2[/kitab]; [kitab]Wahyu8[/kitab]; [kitab]Ester9-10[/kitab]
Di sebuah konser
paduan suara sekolah tinggi, Kathy Schultz melihat dan mengalami Tuhan. Paduan
suara itu bisa dibilang tidak menakjubkan. Tetap memang sih mereka tampil bagus.
Konser itu dibuat dengan harapan bisa memperlihatkan: musik yang bagus, menampilkan
para penyanyi solo, berbagai jenis musik, harmoni, dan juga iringan instrumen musik yang dipadu dengan tarian.
Konser itu memang
sudah dirancang sedemikian rupa. Konser dimulai tepat waktu dan tim audio sudah
memastikan seluruh peralatan yang digunakan dalam kondisi baik. Ada juga guru yang
bertugas mengarahkan, mendorong dan mengapresiasi para siswanya. Semua kelihatan normal. Bagi Kathy itu adalah pekerjaan Tuhan.
Di momen yang
lain, Kathy kembali menyaksikan keajaiban Tuhan saat menghadiri sebuah konser musik
biasa. Di sana dia melihat sekelompok paduan suara remaja hendak naik ke
panggung. Tampak seorang anak laki-laki kesulitan mencapai panggung dan harus dibantu
oleh seorang temannya perempuan. Setiba di atas panggung, Kathy tercegang bahwa
ternyata anak itu memiliki suara yang sangat bagus. Dia menyanyikan lagu ‘Amazing
Grace’ dan membuat hati para hadirin tersentuh. Dia bernyanyi dengan penuh kesungguhan
sehingga membuat semua orang bangkit berdiri. Semua orang di sana benar-benar merasakan hadirat Tuhan melalui anak remaja cacat itu. Dia melantunkan pujian bagi Tuhan.
Lagu
pujiannya adalah pujian yang menghadirkan hadirat Tuhan. Setiap orang bisa
merasakan kasih karunia Allah dan meresponinya. Kemudian Kathy melihat beberapa
orang yang duduk disampingnya berurai air mata. Mereka semua mengalami Tuhan justru di tempat yang tak terduga.
Saat itu
Kathy ingin sekali merasakan hadirat Tuhan yang lebih besar. Namun nyatanya dia
tidak bisa memutuskan kapan hadirat itu bisa datang lagi. Karena Tuhan sendiri bisa
hadir kapan dan dimana saja. Saat itulah Dia mulai menyadari bahwa Tuhan bisa datang kepada setiap individu dan Dia juga bisa melayani melalui satu pribadi.
Kita semua mungkin tidak terpanggil untuk bernyanyi, tetapi talenta dan karunia istimewa yang kita punya bisa kita gunakan melayani orang lain, menunjukkan kepada mereka tentang kasih dan anugerah Tuhan. Itu sebabnya kita diperintahkan untuk melayani satu sama lain sesuai dengan karunia yang kita miliki masing-masing (1 Petrus 4 : 10). – Kathy Schultz/cbn.com
Tuhan menganugerahkan talenta kepada setiap orang
agar melalui talenta tersebut banyak orang bisa melihat kuasa-Nya