Apakah Kamu Suka Membuat Tafsiranmu Sendiri?
Kalangan Sendiri

Apakah Kamu Suka Membuat Tafsiranmu Sendiri?

Puji Astuti Official Writer
      5557

1 Samuel 13:13-15

Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

Kemudian berangkatlah Samuel dan pergi dari Gilgal ke Gibea Benyamin. Tetapi Saul memeriksa barisan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu: kira-kira enam ratus orang banyaknya.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu129[/kitab] ; [kitab]Yohan6[/kitab] ; [kitab]Yerem21[/kitab]; [kitab]Yerem34[/kitab]

Film "Of Kings and Prophets"  adalah sebuah film seri televisi yang ceritanya fokus tentang waktu Raja Saul dan Daud. Dengan bertambah banyaknya film dan drama tv yang mengambil dasar Alkitab, sangat menarik untuk menonton bagaimana tokoh-tokoh Alkitab digambarkan dengan sangat akurat. 

Salah satu elemen yang sangat akurat adalah penggambaran sifat manusiawi Saul. Dia adalah raja yang Tuhan urapi, tetapi dia jauh dari sempurna. Ketika Tuhan memilih dia, Saul memiliki banyak kualitas bagus, kualitas yang membuatnya pas untuk dipilih menjadi raja, tetapi bersama berjalannya waktu dia menjadi pria yang memiliki masalah. Dia menjadi arogan, sangat pencemburu, paranoid, mudah marah, dia memiliki agenda tersembunyi, dan dalam film itu mereka hampir akurat menggambarkan dirinya yang bergumul dengan disiplin diri terhadap makanan!

Saul adalah pria yang suka bertindak, dan ketika sesuatu kelihatannya terlalu lama, dia akan segera menolong untuk menyelesaikan masalah tersebut. Saat itu Filistin menyerang Israel dan rakyat ketakutan. Saul menunggu Nabi Samuel untuk datang dan mempersembahkan korban bagi Tuhan agar Tuhan menyertai Israel dalam pertempuran. Tetapi setelah tujuh hari menunggu, Samuel belum juga datang. Tidak sabar, dan melihat bahwa rakyatnya mulai terserak, Saul berketetapan untuk mengumpulkan kembali rakyatnya dan bertempur, bahkan mempersembahkan korban tersebut dengan tangannya sendiri. Begitu Saul selesai mempersembahkan korban, Samuel tiba. Saul membuat alasan atas tindakannya, tetapi itu sudah terlambat. Sekalipun akibat dari tindakan Saul tersebut tidak langsung ia terima, hari itu menjadi awal dari kejatuhan kerajaannya. 

Dari pada belajar dari kesalahannya, Saul malah membuat kesalahan lagi dengan bertindak menurut penafsirannya sendiri atas apa yang dikatakan oleh Nabi Samuel. Pada waktu itu jika nabi bicara itu sama dengan Tuhan sendiri yang bicara. Jadi ketika nabi berkata Tuhan ingin Saul menghancurkan Amalek, termasuk wanita, anak-anak, dan hewan peliharaannya, sekalipun itu sepertinya tidak manusiawi, artinya benar-benar  seperti itu. Tetapi di pertempuran, Saul membuat keputusan berdasarkan penafsirannya sendiri atas apa yang Tuhan katakan. Dia memutuskan untuk tidak membunuh Raja Amalek dan juga hewan ternak terbaik mereka. Dan setelah pertempuran selesai, Saul tidak meninggikan Tuhan atas kemenangannya. Sebaliknya dia membuat monumen untuk menghormati dirinya sendiri. Jelas Saul membuat tafsiran berdasarkan pikiran dan egonya sendiri. 

Saul bukanlah yang pertama membuat kesalahan seperti itu. Menggunakan penafsirannya sendiri atas firman Tuhan bisa ditelusuri hingga saat kejadian di Taman Eden, dimana Hawa memutuskan untuk percaya bahwa Tuhan sungguh-sungguh saat memberi perintah bahwa mereka tidak boleh makan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. 

Sayangnya kita juga sering melakukan kesalahan yang sama, menafsirkan Firman Tuhan menurut pengertian kita sendiri. Tahukah Anda, apa artinya antara tidak selaras dengan Firman Tuhan, keluar dari persekutuan dengan Tuhan dan tidak mendengarkan arahan-Nya? Itu sama saja dengan terang-terangan mengabaikan otoritas Tuhan dalam hidup kita dan tidak taat. 

Sangat mudah kita membaca kisah Saul dan menunjuk-nunjuk kesalahannya: bagaimana dia seenaknya sendiri menafsirkan Firman Tuhan, bagaimana dia tidak sabaran, atau bagaimana dia mengijinkan dirinya dikuasai oleh egonya. Namun sangat sulit untuk melihat kesalahan diri kita sendiri, pada hal kita tidak jauh berbeda dengan Saul yang sering menafsirkan Firman Tuhan berdasarkan kepentingan dan juga ego kita. 

Pada 1 Samuel 15:11a Tuhan berfirman, "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." 

Tahukah bahwa Tuhan juga memiliki penyesalan yang sama pada jaman Nuh dan atas anak-anak Israel? Jangan sampai Tuhan juga merasakan kesedihan dan penyesalan yang sama atas kita. Mari kita merendahkan hati di hadapan Tuhan dan bertobat. Taatilah Firman Tuhan sebagaimana yang dimaksudkan Tuhan, jangan ditafsirkan sendiri. 

Setengah ketaatan, atau ketaatan yang diputar-balikkan dengan penafsiran kita sendiri sama dengan sebuah ketidaktaatan. (Candy Arrington/CBN.com)

Ikuti Kami