Kesuksesan Orang Bodoh
Kalangan Sendiri

Kesuksesan Orang Bodoh

Puji Astuti Official Writer
      9378
Show English Version

Yohanes 13:14-15
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu55[/kitab]; [kitab]Kisah27[/kitab]; [kitab]Imama20-21[/kitab]

Bagaimana Anda mengukur kesuksesan? Apakah dengan kekayaan, pencapaian atau kekuasaan? Jika kita mengukur kesuksesan dengan standar ini maka Yesus yang ditolak oleh komunitasnya dan juga tidak memiliki rumah untuk Ia tidur masuk dalam kategori orang gagal. Namun tentunya kita tidak berani mengatakan demikian bukan? Jadi hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa kesuksesan di mata Tuhan tidak berhubungan sama sekali dengan hal-hal duniawi, karena kita harus mengikuti teladan Yesus.

Jadi apa yang menjadi misi utama Yesus? Dalam kutipan ayat di atas, kita melihat demonstrasi nyata tujuan Yesus datang ke dunia ini : untuk melayani. Jika para murid meributkan tentang siapa yang terbesar dan siapa yang akan duduk disamping Yesus saat Ia memerintah sebagai raja nanti, Yesus meluruskan hal tersebut dengan sebuah tindakan, yaitu membasuh kaki mereka.

Dalam kebudayaan Yahudi saat itu, budak yang pekerjaannya membasuh kaki merupakan budak terendah. Yesus dengan jelas mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa barang siapa mau menjadi yang terbesar dia harus menjadi pelayan bagi saudara-saudaranya ( [kitab]lukas22:26[/kitab] ). Kesuksesan dalam Kerajaan Allah adalah tentang bagaimana kita melayani Tuhan dan sesama dengan kerendahan hati. Hal ini tidak berhubungan dengan seberapa besar pelayanan, jemaat atau gereja dimana ia melayani. Hal ini berkaitan dengan hati kita.

Setelah peristiwa pembasuhan kaki itu, Yesus kemudian disiksa dan disalibkan. Ia mati dengan label penjahat di masa itu. Murid-murid-Nya lari tercerai-berai. Di akhir hidupnya Ia sendirian dan menderita siksaan yang brutal. Hal ini dalam pandangan manusia sudah pasti adalah sebuah kegagalan. Namun tidak demikian dengan Allah, karena pada hari ketiga Yesus bangkit dan hidup.

Bagi sebagian orang, mengejar tujuan Ilahi adalah sebuah kebodohan dan juga kegilaan. Karena mengikuti teladan Yesus membuat kita membayar harga yang mahal, melepaskan kenyamanan dunia, dan seringkali dipandang gagal oleh banyak orang. Namun jangan putus asa dan menyerah, karena ada mahkota yang tersedia saat kita memasuki garis finish.

Ukuran sukses Kerajaan Allah tidak berhubungan dengan pencapaian duniawi namun tentang karakter dan bagaimana kita melayani Tuhan dan sesama.

Ikuti Kami