Berisiko Besar
Kalangan Sendiri

Berisiko Besar

Budhi Marpaung Official Writer
      6893
Show English Version

Lukas 9:24

Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]mazmu40[/kitab]; [kitab]kisah12[/kitab]; [kitab]kelua29-30[/kitab]

Ketika krisis keuangan dunia memburuk di tahun 2010, para eksekutif dari suatu firma perbankan global diinvestigasi atas tuduhan telah memperdaya pelanggan mereka dengan menutup-nutupi risiko yang terkait dalam beberapa investasi yang mereka jual. Walaupun menjanjikan suatu keuntungan yang tinggi, firma tersebut mengetahui bahwa investasi itu akan menemui kegagalan, dan siapa pun yang membeli investasi itu tidak akan mendapatkan apa-apa.

Tipu daya bukanlah sesuatu yang baru. Yesus menggambarkan Iblis sebagai pribadi yang “tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran … sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” ([kitab]yohan8:44[/kitab]). Musuh rohani kita ini mengatakan, “Puaskanlah diri Anda dalam hidup ini,” dan ini dikatakannya dengan mengetahui bahwa hal itu akan membawa kehilangan kekal bagi kita.

Sebaliknya Yesus tidak menjanjikan kepada murid-Nya suatu kehidupan yang mewah dan mudah, melainkan meminta mereka untuk mengorbankan diri dan menjadi serupa dengan-Nya. Setelah mengatakan kepada mereka bahwa Dia akan dibunuh dan dibangkitkan dari kematian, Yesus berkata, “Setiap orang yang mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya “([kitab]lukas9:23-24[/kitab]).

Ada dua suara yang hendak mengarahkan kemana kita harus menginvestasi hidup kita. Ketika kita mengikuti suara yang salah, besar risiko yang harus kita tanggung. – DCM

Jika kita berpegang pada kebenaran Allah, kita takkan terperangkap oleh dusta iblis.

Ikuti Kami