Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu119:89-150[/kitab]; [kitab]iyoha4[/kitab]; [kitab]Yehez46-47[/kitab]
Hari ini, 84 tahun yang lalu, para pemuda-pemudi dari berbagai suku dan agama mengikrarkan diri bersama sebagai satu bangsa, yakni bangsa Indonesia. Perjuangan sampai kepada titik ini bukanlah perkara mudah. Butuh waktu bertahun-tahun dan pengorbanan yang begitu banyak untuk mencapainya.
Beberapa dari antara mereka ketika itu mungkin ada yang sudah berbulan-bulan tidak bertemu dengan orang yang mereka kasihi atau mengeluarkan banyak uang demi bisa menghadiri pertemuan bersejarah Jakarta ini.
Seperti yang kita ketahui, kemerdekaan Indonesia tidak datang sehari setelah para pemuda-pemudi ini mengucapkan bersama Sumpah Pemuda. Kurang lebih 17 tahun setelah mereka berjanji, Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Jika salah satu diantara tokoh Sumpah Pemuda 1928 itu kini masih hidup dan kita bisa menemuinya dan bertanya apakah pengorbanan yang ia dan teman-teman lakukan dahulu sebanding dengan hasil yang dicapai Indonesia kini, maka saya yakin ia akan berkata sebanding.
Perkataan ini pulalah yang saya percayai keluar dari mulut Allah ketika Dia berupaya menyelamatkan manusia dari jerat dosa dan mengembalikan hubungan antara diri-Nya dengan manusia. Meski pun harga yang harus dibayar adalah nyawa Yesus sendiri, tetapi tidak ada penyesalan dari-Nya ketika melaksanakan hal tersebut.
Bagi Allah, manusia adalah ciptaan yang sangat dikasihi-Nya. Dia begitu mencintai Anda dan saya sehingga Dia tidak mau Anda terpisah dari-Nya. Sadarkah Anda akan hal ini? Bahwa Allah sangat ingin dekat dengan Anda, ingin berkomunikasi dengan Anda tiap waktu tanpa ada penghalang apapun.
Oleh sebab itu, mari setiap kita saat ini mengambil waktu mengucap syukur atas segala kasih dan pengorbanan Allah. Katakan terima kasih atas kebaikan yang Dia berikan bagi kita. Buatlah komitmen bersekutu dengan-Nya setiap hari. Sungguh, Allah layak menerima semua ini dari kita.
Di mata Allah, keselamatan hidup kita sebanding nilainya dengan karya penebusan yang dikerjakan Yesus dua ribu tahun yang lalu.