Mari Melayani!
Kalangan Sendiri

Mari Melayani!

Admin Spiritual Official Writer
      5144
Lukas 22:27
Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.

Bacaan Alkitab setahun : Mazmur 118; 1 Yohanes 2; Yehezkiel 42-43

Menurut seorang penulis, orang Jepang adalah tuan rumah yang luar biasa. Dalam kunjungan ke pameran mobil baru, ia menjumpai setiap petugas penjualan di sana sangat ramah dan penuh sopan santun sehingga sulit baginya menghubungkan keramahtamahan mereka dengan keagresifan mereka dalam bisnis.

Ajaran layanan pelanggan adalah layani konsumen dengan cara terbaik! Selalu! Jadikan mereka fokus utama. Konsumen harus disapa dalam waktu 30 detik sejak ia datang, setiap telepon konsumen harus dijawab minimal pada dering kedua. Dengan  menerapkan konsep seperti itu mengakhiri segala macam perdebatan tentang betapa konsumen kadang sangat menjengkelkan. Intinya seluruh petugas layanan pelanggan harus sepakat bahwa konsumen adalah raja, wajib disambut dengan layanan yang terbaik.

Memang tanpa manusia, tidak akan muncul kebutuhan akan adanya layanan konsumen. Tanpa manusia, siapa peduli ilmu psikologi? Harus seaman apakah penumpang dalam pesawat terbang atau seberapa jauhkah letak jarak pandang komputer dengan mata manusia? Semuanya demi manusia.

Manusia juga ada di hati Allah. Oleh karena itu Yesus meneladankan pada kita kehidupan-Nya lebih sebagai seorang hamba daripada seorang raja. Tujuan utama-Nya datang ke bumi adalah untuk melayani.

Konsep menjadi pelayan bukan sesuatu yang mudah begitu saja diterima, terutama karena bertentangan dengan ego kita yang malah ingin dilayani. Di sisi lain karena merasa rendah diri, beberapa orang tidak bisa menerima dirinya sendiri, sehingga tidak heran mereka jadi sulit melayani sesama. Tapi meski kita masih sering gagal dalam hal ini, Allah tetap menghendaki kita melayani sesama dengan terbaik.

Melayani adalah panggilan bagi setiap kita.

Ikuti Kami