Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 119:89-176; 1 Korintus 8; 1 Samuel 3-4
Padang gurun berbicara tentang saat-saat sulit atau masa kesukaran dalam hidup. Tidak semua musim hidup kita adalah musim yang baik. Terkadang kita harus melewati masa sukar, saat kelaparan, saat sakit, bangkrut, inflasi, resesi dan sebagainya.
Kondisi demikian barangkali bisa kita lihat dari penggalan lagu It Is Well With My Soul atau tenanglah jiwaku. Lagu iman yang ditulis oleh Horatio G. Spafford di tengah rasa duka kehilangan empat anaknya yang tenggelam di Samudera Atlantik. Ya, di tengah kesedihannya yang mendalam, Stafford tetap dapat melihat penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Sehingga berulang kali ia mengatakan: Tenanglah Jiwaku.
Kisah serupa juga dialami oleh Yakub di masa tuanya, ketika anak kesayangannya, Yusuf, dikabarkan meninggal. Tak lama kemudian, ia harus kembali menerima kabar kehilangan anak bungsunya, Benyamin. Ia tahu bahwa sangat sulit menerima kenyataan demikian, dan menyebutnya sebagai malapetaka (Kejadian 43:6). Namun, oleh karena iman, Yakub masih juga tetap berharap bahwa Allah yang Mahakuasa tetap menyertai dirinya dan juga anak-anaknya (Kejadian 43:14).
Ada masanya kesedihan dan kesukaran hidup kita berlalu. Hanya saja masihkah kita beriman dan mempercayai bahwa akan tetap ada sungai yang mengalirkan airnya yang segar di tengah padang gurun yang gersang? Allah jelas berfirman bahwa Ia akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit gundul dan mata air di tengah padang gurun (Yesaya 41:18). Memang kita kerap “tidak melihat” tangan Tuhan beserta kita, tetapi bukan berarti Tuhan tidak beserta kita. Barangkali Tuhan membiarkan kita hanya melihat padang gurun yang gersang, tetapi sesungguhnya Dia telah menyiapkan sungai di depan kita.
Dengan itu, kita perlu belajar menyadari bahwa Tuhan tak akan pernah meninggalkan kita. KasihNya yang besar akan tetap senantiasa menyertai kita. Inilah hal yang selalu kita ingat dan syukuri.
Padang gurun adalah gambaran akan kehidupan yang sulit, kering dan serba kekurangan, namun yakinlah bahwa Tuhan sedang melakukan sesuatu yang baik bagi Anda melaluinya.