Shalom! Salam jumpa dengan saya Maria Kaesmetan. Doa saya kiranya saudara senantiasa ada dalam segala kebaikan dan pemeliharaan Tuhan. Saudara yang dikasihi Tuhan, hari ini kita akan bersama-sama belajar tentang hati yang setia.
Ayat Renungan: Amsal 3:3-4 - “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.”
Kapan seseorang disebut setia? Yaitu saat semua orang tidak melihat dan saat pekerjaan kita tidak diawasi dan kita tetap melakukan tugas dengan hati yang tulus, murni dan tanpa pamrih. Kesetiaan sejati bukan tentang mencari pujian, reputasi, atau keuntungan pribadi, melainkan semata-mata untuk memuliakan nama Tuhan.
Firman Tuhan dalam Amsal mengajak kita untuk mengikat kasih dan kesetiaan seperti kalung di leher dan menuliskannya dalam hati—artinya, kesetiaan harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidup kita. Tuhan menginginkan kesetiaan yang tidak musiman, tapi konsisten, seperti kuk yang terus melekat. “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.” (Amsal 3:3-4)
Setiap kesetiaan kita diperhitungkan Tuhan sebagai kebenaran. Kita percaya kepada Dia yang memberikan tanggung jawab kepada kita untuk dikerjakan. Dan saat kita setia melakukan setiap dalam hal-hal kecil, Tuhan akan percayakan kita dengan hal-hal yang besar.
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.” (Lukas 16:10a)
Saudara yang kekasih, mari menjadi orang-orang yang dapat dipercaya Tuhan dengan setia. Melakukan hal-hal sederhana dalam kehidupan kita sehingga nantinya Tuhan akan mempercayakan kepada kita hal-hal besar dan Tuhan makin dikenal melalui kehidupan kita.
Action:
Mari merenungkan perkara kecil apa yang saat ini sedang Anda kerjakan? Tentukan berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk setia mengerjakannya. Misalnya meminta Tuhan memberikan bimbingan dan hikmat dan jalan keluar.
Catat setiap prosesnya dan bagikan kesaksian Anda kepada saudara dan rekan-rekan saat Anda mengalami berkatnya.
Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia