Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu100[/kitab]; [kitab]lukas21[/kitab]; [kitab]yehez4-6[/kitab]
Penelitian menunjukkan bahwa
kemarahan selama satu menit dapat menguras tenaga normal selama delapan jam. Kuatir juga menguras energi kita dengan sangat cepat, bahkan lebih cepat daripada kerja keras. Namun bagaimana di tengah kesibukan, kerumitan masalah yang dihadapi, dan berbagai tantangan dalam hidup kita tetap dapat meraih
kesuksesan?
Saya membaca sebuah artikel tentang apa yang membedakan bintang-bintang olahraga dari teman-teman seangkatan mereka yang kadang-kadang lebih berbakat namun ternyata malah tidak sebagus mereka permainannya. Kesimpulannya adalah kemampuan mereka untuk tetap fokus dan tetap tenang di bawah tekanan, ini merupakan kunci yang membedakan mereka dengan orang lain.
Mungkin inilah juga merupakan kunci yang membedakan mereka yang berbuah lebat dari mereka yang berbuah sedikit atau tidak berbuah sama sekali. Tetapi fokus kita bukan hanya pada tugas, melainkan juga pada sesuatu yang tidak ternilai harganya, yaitu Tuhan sendiri. Kita tidak saja berusaha tetap tenang, tetapi tinggal dalam damai sejahtera Tuhan.
Betapa kita akan menjadi lebih efektif dan memiliki lebih banyak energi, jika kita tinggal di dalam sejahtera Tuhan. Itu sebabnya kita tak boleh marah atau takut ataupun kuatir, karena hal tersebut menguras energi kita. Sebaliknya, iman melepaskan kuasa yang menciptakan alam semesta. Iman yang terbesar dan paling efektif adalah untuk hidup hari lepas hari dengan mempercayai Dia.
Kita percaya pada-Nya sampai-sampai kita memandang persoalan sebagai suatu kesempatan untuk melihat-Nya bekerja di dalam hidup kita dan bukannya kuatir. Kita percaya bahwa Dia pasti memberikan jalan keluar dan kelegaan untuk setiap masalah. Kita telah dijanjikan bahwa kita sedang memasuki suatu masa dimana kita akan melihat mujizat-mujizat besar. Jadi percaya saja penuh pada-Nya.