1 Korintus 9:15
Aku lebih suka mati…! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapapun juga!
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu30[/kitab]; [kitab]iTesa2[/kitab]; [kitab]Yesay13-14[/kitab]
Rasul Paulus mengatakan bahwa ia lebih baik mati daripada dianggap melayani Tuhan oleh karena uang. Itulah sebabnya, ia bekerja sebagai pembuat tenda untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri ketika ia memberitakan Injil di Korintus. Baginya, segala sesuatu yang merusak kesaksian-Nya bagi Kristus adalah lebih buruk daripada kematian.
Selama berabad-abad, banyak orang yang berkeyakinan sama seperti Rasul Paulus dan membuktikannya dengan bersedia mati sebagai martir daripada menyangkal Tuhan. Kebanyakan dari kita memang tidak diperhadapkan dengan ultimatum “sangkal Kristus atau mati”. Namun, gaya hidup kita harus mencerminkan bahwa ada beberapa hal yang kita anggap lebih buruk daripada kematian.
Pada saat memasuki Tahun Baru 2002 yang lalu, saya sangat terkesan ketika membaca pernyataan Paulus dalam [kitab]Filip1:20[/kitab]. Ia mengatakan bahwa pengharapannya yang utama adalah ia tidak akan beroleh malu dalam segala hal. Ia tidak berharap dibebaskan dari penjara. Sebaliknya, ia berharap agar Kristus dimuliakan di dalam tubuhnya, “baik oleh hidupku, maupun oleh matiku”. Saya juga terkesan dengan pernyataannya yang penuh keyakinan dalam ayat 21, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Sejak malam itu, telah berulang kali saya mengatakan kepada Tuhan bahwa saya lebih baik mati daripada melakukan sesuatu yang mencemarkan nama Tuhan, menghancurkan hati istri dan keluarga besar, ataupun mengecewakan orang-orang yang menghormati saya.
Memang ada beberapa hal yang lebih buruk daripada kematian, salah satunya adalah mencemarkan nama Kristus.
AGAR KESAKSIAN KITA TETAP HIDUP, KITA HARUS MATI TERHADAP DOSA.