Mengasihi Musuh
Kalangan Sendiri

Mengasihi Musuh

Budhi Marpaung Official Writer
      8961
Show English Version

Matius 5:44
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."

 


Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 7; Matius 7; 2 Raja-Raja 5-6

Uskup Agung Cranmer dikenal oleh banyak orang sebagai orang yang memiliki kemampuan untuk mengasihi orang yang telah menyakiti hatinya. Sampai-sampai muncul pernyataan orang bahwa jika Anda mau berteman dengannya, sakitilah hatinya lebih dulu. Maka, ia akan melayani dan mengasihi Anda. Memang, mengasihi musuh bukanlah hal yang mudah. Kita cenderung lebih mudah untuk berkata, “Kalau dia berbuat jahat sekali kepada saya, saya akan membalasnya dua kali.” Namun, membalas kejahatan dengan kejahatan adalah cara dunia.
Alkitab mengungkapkan sebuah cara yang sangat berbeda dengan dunia. Untuk menghadapi musuh, kita tidak perlu terburu-buru menggunakan senjata atau kepalan, tetapi dengan kasih. Sebaliknya, anak-anak Tuhan membalas orang yang mencaci dan menganiaya mereka bukan dengan kekerasan atau kebencian, melainkan dengan doa. Inilah prinsip-prinsip anak Allah. Jikalau kita bersikap dan berbuat baik hanya kepada orang yang juga berlaku baik kepada kita, lalu apa bedanya anak Allah dengan orang yang tidak mengenal Allah? (Matius 5:45,46)
Untuk mempraktikkan perintah ini memang tidak mudah. Namun, jika kita mengaku sebagai anak-anak Allah, kita harus melakukannya. Mari kita mulai dengan langkah-langkah kecil. Berdoalah untuk musuh kita, lalu lakukan hal yang sederhana untuknya. Seperti dikatakan Matthew Henry, seorang hamba Tuhan pada abad ke-16, belajarlah membalas cercaan bukan dengan cercaan, melainkan dengan kata-kata yang sopan dan lemah lembut – RY


Kasih sejati akan teruji di saat-saat yang sulit

Ikuti Kami