Lukas 17:32
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 143; Yohanes 3; 2 Samuel 13-14
Kita hidup di suatu zaman di mana keadaan yang terjadi di sekeliling kita mirip dengan gaya hidup orang-orang yang hidup di zaman Nuh.
Hal ini disampaikan oleh Yesus dalam Lukas 17: 26-29.
“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pula-lah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
“Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semu.”
Setelah selesai menjelaskan kedua contoh tentang gaya hidup orang-orang di zaman dulu, maka Yesus memberikan peringatan yang sangat keras, meskipun luput dari perhatian kita, “Ingatlah akan isteri Lot!” (Lukas 17:32).
Sebenarnya Yesus sedang memberikan penegasan, “Beranilah hidup benar meski orang lain tetap berbuat dosa”. Peringatan Yesus tentang isteri Lot ini seharusnya memberikan suntikan moral bagi kita untuk tetap hidup benar meski orang lain berbuat dosa di sekeliling kita.
Baca Juga: Biarkan Terangmu Bersinar Dan Menuntun Orang Lain Keluar Dari Gelap
Cobalah kita membayangkan tekanan yang harus dihadapi oleh Nuh untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Nuh pasti bergumul untuk hidup benar, dikala semua orang berbuat dosa sesuka hati. Meski begitu, Nuh berani hidup benar, sehingga Allah memilih dia untuk menyelamatkan semua makhluk hidup di bumi.
Kalau saja Nuh tidak berani hidup benar, pasti tak akan ada manusia yang selamat. Semua pasti punah. Jika Nuh hidup benar di zaman purbakala, kenapa kita tidak bisa? Padahal kita sudah punya kasih karunia dan anugerah kebenaran dari Yesus untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Percayalah kamu bisa hidup benar, karena Tuhan Yesus pasti menyertai kita.