Mazmur 73: 26
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 140; 2 Korintus 13; 2 Samuel 7-8
Hana tahu apa artinya hidup di dalam Tuhan. Dari Hana, kita bisa memetik pelajaran berharga dari percaya sepenuhnya di dalam Tuhan di tengah masa-masa sulit.
Wanita ini menghadapi masa sulit dalam hidupnya. Tapi dia berani menaruh iman yang lebih besar di dalam Tuhan dan menyerahkan semuanya saat keadaan semakin sulit.
Hana menjadikan Tuhan sebagai bagiannya.
“Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.” (1 Samuel 1: 5)
Hana menderita karena dia mandul dan menginginkan seorang anak lebih dari apapun. 1 Samuel 1: 8 menggambarkan wanita ini dalam keadaan yang sangat ‘putus asa’. Ada sesuatu yang hilang dari hidupnya dan suaminya Elkana berusaha melakukan segala cara untuk menghiburnya, bahkan memberinya bagian lebih sebagai istri pertama yang sangat dia kasihi.
Sayangnya, semua kenyamanan yang ditawarkan belum memenuhi sesuatu yang hilang dalam dirinya.
Kita mungkin berpikir, ‘Kenapa uang bahkan tidak bisa memenuhi sesuatu yang hilang dari Hana?’ Padahal uang bisa membayar tagihan atau makanan kita. Kita mungkin mencari jawabannya. Apapun yang kita inginkan, mari mengingat satu hal ini: Tuhan tahu lebih banyak tentang apa yang kita butuhkan daripada yang kita lakukan.
Tapi kadang Tuhan tidak menghilangkan rasa sakit yang kita alami, Dia hanya memilih untuk menghibur kita. Cara kita menangani kesulitan bisa mendorong orang lain dan membuat kita anak-anak-Nya lebih dekat dengan-Nya. Perjalanan iman kita bisa jadi inspirasi bagi hidup orang lain.
Walaupun Elkana memberikan semua yang dibutuhkan oleh istrinya, tapi Hana tetap merasa ada sesuatu yang kurang. Dan di dalam Tuhanlah Dia menemukan kepuasan itu. Tuhan memberikan apa yang kita minta dengan cara-Nya.
Sama seperti Hana yang merasa kehilangan sesuatu dari hidupnya, Tuhan juga mengisi kekosongan dalam hidup kita dengan memberi kita Anak-Nya yang Tunggal sebagai korban untuk menyatakan kasih-Nya. Tuhan adalah bagian terbaik yang bisa mengisi kekosongan kita.
Hana sama sekali tidak menyembunyikan kekosongan itu. Sebaliknya, dia melampiaskannya dengan air mata yang mengalir deras. Dia pergi mengadu tentang keadaannya kepada Tuhan dan menaruh harapannya di hadapan Tuhan.
“TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Samuel 1: 11)
Tekad Hana untuk percaya kepada Tuhan mengubah semua pandangannya. Daripada harus berputus asa, dia memilih menggantungkan harapan itu di dalam Tuhan. Dia menukar pikiran yang mengecilkan hatinya dengan kemenangan.
Hari ini, mari memetik pelajaran penting dari komitmen Hana. Saat kita sudah merasa cukup dan kita tergoda untuk menenangkan jiwa kita dengan kenyamanan sesaat, kita perlu berhenti sejenak dan datang menghadap Tuhan. Dia akan memenuhi semua ketidakpuasan kita.
Apakah ada bagian yang hilang dalam hidupmu hari ini? Apakah kamu merasa tidak berharga atau muak dengan rasa frustrasi yang kamu hadapi setiap hari? Ratapan 3: 24 berkata, “Tuhan adalah bagianku.”
Hak cipta Kristine Brown, disadur dari Crosswalk.com
Kamu diberkati dengan renungan harian kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini.
Yuk bergabung jadi mitra Jawaban.com hari ini.