Ayub 6:14
Siapa menahan kasih sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Mahakuasa.
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 3; Matius 3; 1 Raja-Raja 21-22
Istri saya marah pada Tuhan kemarin karena seorang temannya yang ia kasihi, tidak henti-hentinya dirundung masalah.
Temannya yang berhati lembut itu diliputi rasa lelah karena bencana medis baru pada hari itu. Wanita itu mengalami alergi terhadap pengobatan yang ia jalani sehingga membuat kakinya lemas seperti tak bernyawa. Pikiran pertama saya ketika saya melihat foto itu adalah kakinya harus di amputasi.
Wanita itu adalah hamba Tuhan yang saleh dan takut akan Tuhan. Namun, setelah memiliki masalah medis seumur hidupnya, sekarang dia mengalami kondisi yang lebih parah ini. Istri saya menunjukkan kekhawatiran yang luar biasa melalui amarahnya yang singkat.
Saya bangga dengan istri saya yang memiliki hati yang lembut dan jujur daripada sikap sok suci teman-teman Ayub. Mereka cepat berasumsi jika seseorang diizinkan oleh Tuhan untuk menderita itu karena mereka tidak cukup benar.
Dan Ayub memperlihatkan kepada mereka tentang sikap keras hati dalam ayat renungan kita hari ini. Seorang teman harus "kasih sayang terhadap sesamanya" yang menderita, yang akan menunjukkan kepada mereka bahwa mereka tidak sendirian selama masa-masa sulit. Kemudian, berikan dukungan doa penuh kepercayaan yang dalam untuk mendapatkan pertolongan sehingga damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikirannya dalam Kristus Yesus, seperti yang diajarkan di Filipi 4: 6-7:
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. ”
Meringkas pesan Ayub kepada anak-anak Tuhan tentang rasa sakit dan kesabaran:
- Alkitab banyak bicara tentang rasa sakit. Salah satu pelajaran utama yang ditemukan dalam Ayub adalah Tuhan Allah berdaulat selama masa pencobaan yang luar biasa.
- Setan itu tidak berperasaan dan kejam dalam mengejar tujuan-tujuannya. Ingat skema si jahat, yaitu meneror dan membunuh.
- Setan sering menggunakan orang saleh untuk menyerang kita ketika kita dalam posisi paling rendah. Orang-orang saleh dan penuh penghakiman membuat segalanya menjadi lebih buruk.
- Ayub mengatasi dan menemukan masa depan yang lebih baik dengan berpegang pada keyakinannya bahwa Bapa paling tahu dalam kondisi apa pun. Sikap ini adalah kekuatan hati yang bisa dipercaya dan seringkali diperlukan untuk bertahan dari cobaan yang luar biasa.
- Tuhan mengerti ketika kita marah kepadaNya. Dia mengasihani anak-anak-Nya karena Dia tahu bahwakita ini debu, Mazmur 103: 13-14. Dia mengerti bahwa kita lemah dan manusia.
- Kita menjadi lebih kuat melalui rasa sakit atau sebaliknya kita menjadi lumpuh tak berdaya karenanya ketika kita menyalahkan Bapa. Hanya Bapa kita yang tahu gambaran besarnya dan masa depan kita. Bapa kita tahu yang terbaik.
- Rasa sakit datang pada orang yang benar dan yang jahat, yang memungkinkan kesempatan untuk mengembangkan hubungan dengan Allah yang Mahakuasa. Rasa sakit bukanlah musuh kita karena hal itu memberikan kesempatan kepada kita untuk belajar dan bertumbuh.
Perjanjian Baru setuju dengan Ayub:
- Kesengsaraan menimbulkan ketekunan. Roma 5: 3.
- Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan. Roma 8:28.
- Tuhan tidak akan pernah membiarkan atau meninggalkanmu. Ibrani 13: 5
“Allah Bapa yang terkasih, bantu kami untuk berpegang teguh kepada-Mu dan janji-janji-Mu selama periode ketakutan, keraguan, kesepian, dan rasa sakitku. Dalam nama anak-Mu,Yesus Kristus, Amin.”
Kamu sedang dalam pergumulan dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa kami https://bit.ly/InginDidoakan
Kamu butuh teman curhat dan membutuhkan pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan konselor kami http://bit.ly/inginKonseling
Hak Cipta © 2020 Bob Segress, Ph.D., digunakan dengan izin.