Waktu yang Paling Berarti
Kalangan Sendiri

Waktu yang Paling Berarti

Claudia Jessica Official Writer
      2864

2 Korintus 1: 4

"Yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah."

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 17; Ibrani 11; Ayub 11-12

Carrie menggeliat di kursinya ketika lagu It's the Most Wonderful Time of the Year dimulai. Alih-alih membuatnya merasa hangat dan nyaman, lagu itu justru membuatnya diam dengan pertanyaan yang ada di benaknya. “Bagaimana jika saat ini bukanlah yang paling indah?”

Anak bungsunya menarik-narik lengan bajunya dan tersenyum pada Carrie dengan sukacita terukir di wajahnya. Seorang anak yang lagi lebih dari setahun setelah pukulan yang menjerumuskan Carrie ke dalam jurang depresi.

Seorang anak yang tidak menyadari bahwa bagi ibunya, itu adalah saat yang paling menyedihkan dalam setahun. Karena pada saat itu mereka kehilann rumah dan putri sulingnya saat kebakaran terjadi. Sekarang, bau asap sekecil apapun masih membuat Carrie merasa cemas.

Saat melodi terakhir selesai, Sang Pendeta melangkah dari belakang mimbarnya. Dengan senyuman penuh kasih, dia berkata, “Natal bukanlah waktu yang indah bagi semua orang.”

Apakah dia membaca pikiran Carrie?

Pendeta melanjutkan, “Tetapi Tuhan memiliki hadiah untuk yang patah hati. Dalam terjemahan baru Mazmur 56: 9 kita iingatkan, 'Engkau mencatat semua kesedihanku. Engkau telah mengumpulkan semua air mataku di botolmu. Engkau telah merekam masing-masing di buku-Mu.'"

Putri Carrie menggeliat, “Ibu, kamu membuat jari-jariku sakit.”

Carrie menunduk dan menyadari bahwa ia telah meremas tangan mungil anaknya yang berusia 4 tahun. Dia segera mengusap tangan anaknya yang memerah dan berbisik, “Maaf, sayang.”

Kemudian Pendetanya menambahkn, “Banyak yang menderita karena berbagai hal yang tidak bisa mereka lupakan. Tetai dimana orang-orang yang bermaksud baik sering kali tidak mengerti bahwa Tuhan datang dengan banyak pengalaman. Bayangkan kesedihan-Nya ketika Dia kehilangan anak-Nya satu-satunya, Yesus Krisuts untuk berkorban bagi orang yang tidak tahu berterimakasih seperti kita.”

Carrie merasa air matanya terjun dan membasahi dagunya.

“Karena Dia benar-benar tahu bagaimana perasaan kita, Tuhan mampu menghibur kita di tempat kita yang menyakitkan. Dan dalam 2 Korintus 1: 4, Dia mendorong kita untuk mengikuti teladan-Nya ketika kita diberitahu, ‘Dia menghibur kita dalam semua masalah kita, jadi kita dapat menghibur orang lain. Ketika mereka bermasalah, kita jadi bisa memberi mereka penghiburan yang sama yang telah Tuhan berikan kepada kita.’”

Dengan mata berkaca-kaca, Carrie memandang deretan kursi di depannya. Dia memperhatikan Jessie. Dia telah menghindari wanita itu. 34 Minggu setelah kehamilannya, ibu muda itu melahirkan seorang bayi laki-laki yang lahir dengan tak bernyawa.

Saat kebaktian berakhir, Carrie mendekati Jessica. Alih-alih menghindarinya karena menjadi pengingat yang menyiksa, kini dia melihat wanita muda itu sebagai teman seperjalanan. Terpaksa berjalan di lembah yang begitu gelap, begitu dalam, begitu putus asa, seakan tidak akan perah berakhir. Tertantang untuk bertahan dari Natal, sedangkan yang lain merayakannya.

Baru-bari ini, Carrie menyadari bahwa Tuhan sedang membimbingnya kembali ke saat-saat terang. Dia bahkan mendapati dirinya tersenyum, dan menikmati keajaiban kesenangan yang sangat sederhana. Saat Carrie berada di depan Jessie, dia menawarkan hadiah yang rendah hati dan kuat. Empati eksperiensial.

Kedua wanita itu sama-sama tidak menyukai pengingat menyakitkan yang dipicu oleh musim Natal. Tetapi mereka juga bisa menerima penghargaan kehadiran yang lebih dalam bagi Juruselamat mereka yang cukup peduli untuk melacak kesedihan mereka, mengumpulkan air mata mereka dalam botol, dan mencatatnya dalam kitab-Nya. Mereka mengetahui bahwa masing-masing akan berubah menjadi karunia belas kasih yang dapat mereka tawarkan kepada orang lain.

Pada saat itu, Carrie menyadari bahwa Kristus dalam Natal berarti menawarkan kehadirannya yang penuh kasih, harapan untuk yang terluka. Dimana orang lain melihat saat yang paling indah, Carrie sekarang melihat saat yang palin berarti, tetapi dia akan memberikan hadiahnya sepanjang tahun.

 

Hak Cipta © Anita Agers-Brooks. Digunakan dengan izin. Seluruh hak cipta.


Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terbubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan

Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling. http://bit.ly/inginKonseling

Ikuti Kami